kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,75   12,44   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil uji awal vaksin corona Inovio: tidak berbahaya bagi manusia


Rabu, 20 Mei 2020 / 20:22 WIB
Hasil uji awal vaksin corona Inovio: tidak berbahaya bagi manusia
ILUSTRASI. Botol-botol kecil berlabel stiker Vaksin COVID-19 dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Inovio Pharmaceuticals Inc, Rabu (20/5), mengatakan, vaksin eksperimental untuk mencegah infeksi virus corona baru mereka terbukti menghasilkan antibodi pelindung dan respons sistem kekebalan pada tikus dan kelinci.

Pasca pengumuman keberhasilan uji coba vaksin tersebut, saham perusahaan imunoterapi asal Amerika Serikat (AS) ini langsung melonjak 17,7% menjadi US$ 17,13 per saham dalam perdagangan hari ini sebelum penutupan.

“Kami melihat respons antibodi yang melakukan banyak hal yang ingin kami lihat dalam vaksin akhirnya,” kata Dr. David Weiner, Direktur Pusat Vaksin dan Imunoterapi Wistar Institute, yang bekerjasama dengan Inovio. 

Baca Juga: Uji coba awal sukses, Thailand ingin jadi yang pertama punya vaksin corona

"Kami bisa menargetkan hal-hal yang akan mencegah virus dari memiliki pelabuhan yang aman di dalam tubuh," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Inovio, yang memulai pengujian vaksin atas manusia pada April lalu, menyatakan, hasil awal dari uji coba tersebut akan mereka rilis pada Juni nanti. 

Sebanyak 40 sukarelawan sehat dalam percobaan Fase 1 mendapatkan dua suntikan vaksin terpisah dalam empat minggu yang Inovio beri nama INO-4800, dan kemudian berlanjut selama dua minggu.

Baca Juga: Kabar baik, hasil uji klinis vaksin corona Moderna aman untuk manusia

"Kami sudah melihat data keamanan, dan itu tidak berbahaya," kata Dr. Katherine Broderick, Kepala Penelitian dan Pengembangan  Inovio, kepada Reuters. "Beberapa orang memiliki sedikit kemerahan pada lengan".

Setelah data awal masuk, ia mengatakan, Inovio akan mengajukan proposal ke Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk otorisasi pindah ke uji coba Fase 2/3, yang bisa terjadi pada Juli atau Agustus.

Inovio menyebutkan, hasil penelitian hewan terbaru, yang terbit di jurnal Nature Communications, memvalidasi platform obat-obatan DNA-nya dan membangun data uji klinis positif sebelumnya untuk vaksin eksperimental terhadap virus corona yang berbeda, yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).

Baca Juga: Trump bentuk tim untuk percepat pengembangan vaksin virus corona

Vaksin itu dan INO-4800, Inovio buat dengan menggunakan teknologi yang lebih baru, yang berfokus ke gen spesifik pada bagian luar dari lonjakan virus. Menurut Inovio, aktivitas penetral virus menggunakan tiga prosedur pengujian terpisah.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×