Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pejabat Kementerian Teknologi dan Sains China menyatakan, obat asal Jepang untuk mengobati flu efektif dalam mengatasi virus corona baru.
Zhang Xinmin, pejabat Kementerian Teknologi dan Sains China, menyebutkan, favipiravir, obat yang Fujifilm Toyama Chemical kembangkan, menunjukkan hasil positif.
Hasil itu China dapatkan setelah menggelar uji coba klinis terhadap 340 pasien postif virus corona yang berasal dari Kota Wuhan dan Shenzhen.
"Tingkat keamanannya terbukti tinggi, dan jelas efektif untuk digunakan," ucap Zhang mengomentari obat Jepang itu seperti dikutip The Guardian.
Baca Juga: Kasus corona melonjak, semua yang masuk ke Singapura kena Stay-Home Notice
Pasien yang mendapat obat flu tersebut di Shenzhen menunjukkan hasil negatif rata-rata empat hari setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
NHK melaporkan, hasil itu kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendaapt favipiravir. Mereka baru negatif 11 hari setelah didiagnosa tertular virus corona.
Hasil Sinar X juga memperlihatkan ada peningkatan pada kondisi paru-paru sekitar 91%. Ini berbanding 62% tanpa favipiravir.
Fujifilm Toyama Chemical, pabrikan pembuat obat flu dengan nama lain Avigan, tidak berkomentar soal klaim bahwa obat mereka efektif mengatasi virus corona.
Baca Juga: Malaysia lockdown, Perdana Menteri minta warga tinggal di rumah
Dokter di Jepang kabarnya menggunakan obat yang sama dalam uji klinis terhadap pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Melalui konsumsi favipiravir, tim medis berharap, virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan itu tidak sampai berkembang di tubuh pasien.
Hanya, sumber Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan, Avigan tidak efektif jika pasien virus corona sudah parah.
"Kami memberikan Avigan ke 70 hingga 80 pasien. Namun, tidak terlalu bekerja dengan baik ketika virusnya sudah berkembang dalam tubuh," kata sumber itu kepada Mainichi Shimbun.
Baca Juga: Melanggar perintah pembatasan, Malaysia jatuhkan sanksi denda dan pidana
Pejabat anonim itu mengatakan, Kementerian Kesehatan Jepang juga sempat melakukan studi menggunakan kombinasi obat HIV antiretrovirals lopinavir dan ritonavir.
Pada 2016, Tokyo sempat menyediakan stok favipiravir sebagai pengobatan darurat untuk menangkal virus Ebola yang berkembang di Guinea.
Penggunaan favipiravir, yang awalnya hanya untuk mengobati flu, membutuhkan persetujuan khusus dalam skaal besar.
Si sumber menerangkan, Avigan bisa mendapat persetujuan lebih cepat pada Mei. "Namun jika hasilnya tertunda, izinnya juga tertunda," ujar dia.
Baca Juga: Malaysia lockdown akibat corona, Singapura makin dekati jurang resesi?
Penulis: Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China: Obat Flu Jepang Avigan Efektif Obati Virus Corona"