kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasil uji klinis China: Obat flu Jepang bisa sembuhkan pasien virus corona


Rabu, 18 Maret 2020 / 21:55 WIB
Hasil uji klinis China: Obat flu Jepang bisa sembuhkan pasien virus corona
ILUSTRASI. Seorang pekerja medis menggunakan pakaian pelindung memeriksa gambar CT scan di bangsal Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, China, 24 Februari 2020.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pejabat Kementerian Teknologi dan Sains China menyatakan, obat asal Jepang untuk mengobati flu efektif dalam mengatasi virus corona baru.

Zhang Xinmin, pejabat Kementerian Teknologi dan Sains China, menyebutkan, favipiravir, obat yang Fujifilm Toyama Chemical kembangkan, menunjukkan hasil positif.

Hasil itu China dapatkan setelah menggelar uji coba klinis terhadap 340 pasien postif virus corona yang berasal dari Kota Wuhan dan Shenzhen.

"Tingkat keamanannya terbukti tinggi, dan jelas efektif untuk digunakan," ucap Zhang mengomentari obat Jepang itu seperti dikutip The Guardian.

Baca Juga: Kasus corona melonjak, semua yang masuk ke Singapura kena Stay-Home Notice

Pasien yang mendapat obat flu tersebut di Shenzhen menunjukkan hasil negatif rata-rata empat hari setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona.

NHK melaporkan, hasil itu kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendaapt favipiravir. Mereka baru negatif 11 hari setelah didiagnosa tertular virus corona.

Hasil Sinar X juga memperlihatkan ada peningkatan pada kondisi paru-paru sekitar 91%. Ini berbanding 62% tanpa favipiravir.

Fujifilm Toyama Chemical, pabrikan pembuat obat flu dengan nama lain Avigan, tidak berkomentar soal klaim bahwa obat mereka efektif mengatasi virus corona.

Baca Juga: Malaysia lockdown, Perdana Menteri minta warga tinggal di rumah

Dokter di Jepang kabarnya menggunakan obat yang sama dalam uji klinis terhadap pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Melalui konsumsi favipiravir, tim medis berharap, virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan itu tidak sampai berkembang di tubuh pasien.

Hanya, sumber Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan, Avigan tidak efektif jika pasien virus corona sudah parah.

"Kami memberikan Avigan ke 70 hingga 80 pasien. Namun, tidak terlalu bekerja dengan baik ketika virusnya sudah berkembang dalam tubuh," kata sumber itu kepada Mainichi Shimbun.

Baca Juga: Melanggar perintah pembatasan, Malaysia jatuhkan sanksi denda dan pidana

Pejabat anonim itu mengatakan, Kementerian Kesehatan Jepang juga sempat melakukan studi menggunakan kombinasi obat HIV antiretrovirals lopinavir dan ritonavir.

Pada 2016, Tokyo sempat menyediakan stok favipiravir sebagai pengobatan darurat untuk menangkal virus Ebola yang berkembang di Guinea.

Penggunaan favipiravir, yang awalnya hanya untuk mengobati flu, membutuhkan persetujuan khusus dalam skaal besar.

Si sumber menerangkan, Avigan bisa mendapat persetujuan lebih cepat pada Mei. "Namun jika hasilnya tertunda, izinnya juga tertunda," ujar dia.

Baca Juga: Malaysia lockdown akibat corona, Singapura makin dekati jurang resesi?

Penulis: Ardi Priyatno Utomo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China: Obat Flu Jepang Avigan Efektif Obati Virus Corona"



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×