kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.750   19,00   0,11%
  • IDX 8.410   21,76   0,26%
  • KOMPAS100 1.164   1,62   0,14%
  • LQ45 847   -0,28   -0,03%
  • ISSI 294   1,90   0,65%
  • IDX30 445   -0,95   -0,21%
  • IDXHIDIV20 512   -1,98   -0,38%
  • IDX80 131   0,15   0,12%
  • IDXV30 139   0,29   0,21%
  • IDXQ30 141   -0,45   -0,32%

Heboh Skandal Jeffrey Epstein Seret Trump, Demokrat Dorong Publikasi Dokumen Rahasia


Kamis, 13 November 2025 / 08:01 WIB
Heboh Skandal Jeffrey Epstein Seret Trump, Demokrat Dorong Publikasi Dokumen Rahasia
ILUSTRASI. Partai Demokrat di DPR AS pada Rabu (12/11/2025) merilis sejumlah email yang disebut bisa menimbulkan pertanyaan baru soal hubungan Donald Trump dengan Jeffrey Epstein. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Partai Demokrat di DPR AS pada Rabu (12/11/2025) merilis sejumlah email yang disebut bisa menimbulkan pertanyaan baru soal hubungan Donald Trump dengan Jeffrey Epstein, serta sejauh mana Trump mengetahui praktik kejahatan seksual Epstein terhadap anak di bawah umur.

Melansir Reuters, email-email itu mencakup korespondensi antara Epstein dengan penulis Michael Wolff dan sosialita Inggris Ghislaine Maxwell, yang kini menjalani hukuman 20 tahun penjara karena membantu Epstein dalam kasus perdagangan seks. Dalam salah satu email tahun 2019 kepada Wolff, Epstein menulis bahwa Trump “tahu soal para gadis itu,” meski konteks kalimat itu tidak jelas.

Trump membantah keras tudingan tersebut. Ia mengakui bahwa dirinya dan Epstein pernah berteman, tetapi hubungan mereka memburuk sebelum Epstein ditemukan tewas bunuh diri di penjara Manhattan pada 2019.

Rilis dokumen itu bertepatan dengan pelantikan Adelita Grijalva, anggota DPR baru dari Partai Demokrat asal Arizona. Pelantikannya memberi Demokrat cukup suara untuk memaksa DPR menggelar voting agar semua dokumen tidak rahasia terkait Epstein dipublikasikan—sesuatu yang sebelumnya ditolak oleh Trump dan Ketua DPR Mike Johnson.

Grijalva mengatakan, “Sudah waktunya Kongres mengembalikan fungsinya sebagai pengawas terhadap pemerintah.” Johnson menegaskan voting akan digelar minggu depan.

Baca Juga: Trump Mengundang CEO JPMorgan dan Wall Street pada Jamuan Makan Malam di Gedung Putih

Email dan Dokumen yang Disebut Menyeret Nama Trump

Dalam salah satu email 2011, Epstein menyebut Trump sebagai “anjing yang belum menggonggong,” dan mengklaim Trump pernah “berjam-jam di rumah saya” bersama salah satu korbannya (namanya disensor).

Beberapa jam kemudian, pihak Republik juga merilis 20.000 dokumen terkait Epstein. Nama Trump muncul berulang kali, meski sebagian besar dalam konteks politik atau isu perilaku pribadi. Dalam satu percakapan, Epstein menyebut punya pacar berusia 20 tahun yang “diberikannya kepada Donald” pada 1993, serta foto “Donald dan para gadis berbikini di dapur saya,” meski belum jelas apakah pernyataan itu serius atau bercanda.

Trump bereaksi cepat di platform Truth Social, menulis bahwa “Partai Demokrat mencoba menghidupkan lagi hoaks Jeffrey Epstein” untuk mengalihkan isu dari “kegagalan mereka dalam menghadapi ancaman penutupan pemerintahan dan banyak hal lainnya.”

Baca Juga: Gedung Putih: Presiden Trump Tetap Bugar, Hasil Cek Medis Baik




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×