Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Menurut hasil perhitungan Reuters, jumlah kematian di seluruh dunia terkait dengan virus corona baru mencapai 150.000 pada hari Jumat (17/4/2020).
Kematian pertama terjadi di kota Wuhan di China tengah pada 9 Januari. Diperlukan 83 hari untuk 50.000 kematian pertama yang dicatat dan hanya delapan hari tambahan untuk jumlah korban meningkat menjadi 100.000. Kemudian, butuh delapan hari lagi untuk beralih dari 100.000 menjadi 150.000.
Baca Juga: Jawab tudingan, China: Kami tidak pernah tutup-tutupi wabah virus corona
Melansir Reuters, angka korban tewas masih jauh dari korban pandemi flu Spanyol, yang dimulai pada 1918 dan diperkirakan telah menewaskan lebih dari 20 juta orang pada saat itu. Pandemi ini mereda pada 1920.
Virus corona novel diyakini telah muncul di pasar Wuhan di mana hewan liar dijual sebelum dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Masih banyak yang harus ditentukan tentang hal itu, kata para ilmuwan, termasuk seberapa mematikannya virus ini.
Baca Juga: Di tengah keraguan global, China revisi naik angka kematian corona sebesar 39%
Di banyak negara, data resmi hanya mencakup kematian yang dilaporkan di rumah sakit, bukan di rumah atau panti jompo.
Amerika Serikat telah mencatat kasus COVID-19 yang paling banyak dikonfirmasi, di mana ada lebih dari 680.000 kasus infeksi yang terdeteksi. Spanyol berada di posisi kedua dengan sekitar 188.000 kasus, diikuti oleh Italia.