Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Sebelumnya, di hari yang sama, Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak Pemerintah Hong Kong untuk memberikan "secara signifikan" stimulus fiskal guna mengatasi masalah struktural jangka panjang, seperti perumahan dan ketimpangan pendapatan.
Baca Juga: Donald Trump: UU soal Hong Kong memang mempersulit negosiasi dagang dengan China
Survei IHS Markit menunjukkan, aktivitas bisnis di Hong Kong berkontraksi pada laju penurunan tercepat dalam 21 tahun terakhir pada November lalu, terseret oleh aksi protes dan penurunan permintaan global.
Hong Kong adalah tujuan belanja utama bagi wisatawan China. Tapi, kerusuhan sosial membuat takut pengunjung dan menekan pengeluaran. Pekan ini, Hong Kong mencatat keruntuhan ritel terbesarnya, dengan penjualan merosot 24,3% menjadi HK$ 30,1 miliar pada Oktober lalu.