Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Selain pengeluaran iklan, Bloomberg menghabiskan banyak pundi-pundi kekayaannya untuk menggaji 300 staf kampanye, 200 orang di antaranya bekerja intensif di markas kampanyenya. Bloomberg kabarnya menggaji para staf kampanyenya hingga US$ 6.000 per bulan. Gaji itu lebih tinggi 70% dibandingkan kandidat presiden lain seperti Warren, Sanders, dan Buttigieg yang membayar stafnya sebesar US$ 3.500 per bulan.
Singkirkan Donald Trump
Bloomberg bahkan mengaku rela menghabiskan kekayaannya demi menyingkirkan Donald Trump dari Gedung Putih. Di lain pihak, Trump juga sudah menyatakan akan kembali maju dalam kontestasi pemilihan presiden AS.
Baca Juga: Disebut-sebut bakal jadi pesaing Trump, begini kisah sukses Michael Bloomberg
Bloomberg selama ini dikenal sebagai taipan media. Oleh majalah Forbes, pria ini berada di peringkat kedelapan sebagai orang paling tajir di AS. Sejauh ini, Bloomberg mengaku telah menghabiskan banyak uangnya untuk beriklan di media massa dan media sosial sejak dirinya memulai kampanye pada Oktober tahun lalu.
"Prioritas pertama adalah menyingkirkan Donald Trump. Saya habiskan semua uang saya demi melengserkan Trump," ucap Bloomberg kepada Reuters di bus dalam perjalanan kampanyenya sejauh hampir 483 kilometer di Texas.
Sebelumnya, Senator AS Elizabeth Warren mengecam Bloomberg karena iklan kampanyenya dinilai sangat jor-joran, dan melabelinya sebagai pengusaha yang membeli demokrasi AS.
Baca Juga: Miliarder Michael Bloomberg pertimbangkan masuk bursa capres AS dari Demokrat
Salah satu kampanye mahal Bloomberg adalah memasang blitz iklan TV berbiaya US$ 37 juta atau sekitar Rp 518 miliar. "Ini hanya hal-hal politis yang mereka katakan, berharap mereka tahu dan mereka tidak suka saya melakukannya, karena itu bersaing dengan mereka, bukan karena itu tindakan yang buruk," kata Bloomberg menjawab kritik yang dialamatkan kepadanya.