kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikuti AS, Jepang konfirmasi bakal lepas cadangan minyak


Rabu, 24 November 2021 / 10:29 WIB
Ikuti AS, Jepang konfirmasi bakal lepas cadangan minyak
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan melepaskan beberapa cadangan minyak sebagai tanggapan atas permintaan Amerika Serikat (AS) guna mendinginkan harga minyak yang tinggi.

Namun, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan, pelepasan cadangan ini akan dilakukan dengan cara yang tidak melanggar undang-undang, yang hanya mengizinkan pelepasan stok minyak jika ada risiko gangguan pasokan.

"Kami telah bekerja dengan Amerika Serikat untuk menstabilkan pasar minyak internasional dan kami telah memutuskan untuk bergabung dengan AS dalam menjual sebagian dari cadangan minyak nasional kami dengan cara yang tidak bertentangan dengan undang-undang cadangan minyak (Jepang) yang ada," kata Kishida kepada wartawan, hari ini (24/11).

Kishida tidak mengatakan secara pasti bagaimana stok minyak Jepang akan dirilis. Dia hanya menyebut, Menteri Perindustrian Koichi Hagiuda akan mengumumkan rinciannya pada hari ini, seperti jumlah yang akan dijual, dan menambahkan bahwa Jepang akan terus melobi negara-negara penghasil minyak untuk memerangi pergerakan harga yang drastis.

Baca Juga: Harga minyak berbalik melemah, WTI masih di bawah US% 80 per barel di pagi ini

Surat kabar Nikkei sebelumnya melaporkan, Jepang akan mengadakan lelang untuk sekitar 4,2 juta barel minyak dari keseluruhan stok nasional yang mencapai 490 juta barel.

Lelang untuk minyak mentah, sekitar satu atau dua hari dari permintaan nasional Jepang, akan diadakan pada akhir tahun, kata Nikkei, tanpa mengutip sumber informasi tersebut.

Konfirmasi Kishida datang setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis berkoordinasi dengan China, India, Korea Selatan, Jepang dan Inggris, untuk mencoba mendinginkan kenaikan harga minyak mentah setelah produsen global utama berulang kali mengabaikan permintaan untuk lebih banyak pasokan yang digelontorkan ke pasar.

Baca Juga: Konsorsium perusahan Jepang bakal uji coba mata uang digital baru di awal tahun 2022

Di bawah rencana terkoordinasi, AS akan melepaskan 50 juta barel, setara dengan sekitar dua setengah hari dari permintaan AS.

Sementara itu, India mengatakan bakal melepaskan 5 juta barel, dan Inggris menyebut akan mengizinkan pelepasan sukarela sebanyak 1,5 juta barel minyak dari cadangan yang dimiliki swasta.

Rincian jumlah dan waktu pelepasan minyak dari Korea Selatan dan China tidak diumumkan. Seoul mengatakan, memutuskan hal tersebut setelah berdiskusi dengan AS dan sekutu lainnya.

Selanjutnya: Pada kuartal III 2021, Astra Life bukukan pertumbuhan premi 58%




TERBARU

[X]
×