Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meskipun larangan bepergian telah diterapkan di kota itu pada Kamis pagi, "waktu emas" untuk menahan virus telah berlalu, karena sebagian besar orang yang bepergian pulang untuk liburan Tahun Baru Imlek sudah pergi.
“Mereka mungkin telah berhubungan dengan pasien di masyarakat dan masih dalam tahap inkubasi ketika mereka meninggalkan Wuhan. Mereka mungkin pembawa virus saat bepergian,” jelasnya kepada South China Morning Post.
Baca Juga: Baru pulang dari China, pasien RSPI Sulianti Saroso diduga terjangkit virus corona
Pada hari Rabu saja, 299.600 penumpang kereta berangkat dari Wuhan, salah satu pusat transportasi tersibuk di Tiongkok, menurut angka dari otoritas kereta api setempat. Informasi tentang jumlah orang yang telah meninggalkan kota melalui udara, jalan atau sungai tidak tersedia.
Guan mengatakan dia memperkirakan wabah akan memuncak selama akhir pekan, karena virus memiliki masa inkubasi sekitar delapan hari.
Dia juga mengatakan bahwa bukti penting yang bisa digunakan untuk melacak sumber virus telah dihancurkan ketika pasar makanan laut di Wuhan - pusat penyebarannya - dicuci bersih.
Baca Juga: Delapan kota diisolasi, Kemkeu China gelontorkan Rp 1,972 triliun untuk virus corona
Sementara itu, otoritas kesehatan Cina mengatakan pada hari Kamis bahwa wabah di Wuhan telah menjadi epidemi komunitas yang penuh.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan dalam laporan terbarunya bahwa lebih dari separuh dari 198 orang yang terinfeksi yang disurvei belum pernah ke pasar makanan laut di Wuhan, juga tidak memiliki kontak dengan pasien yang terinfeksi.
Baca Juga: Waspada, Virus Corona Mengancam Pariwisata
"Transmisi di dalam komunitas diyakini terjadi di Wuhan," kata laporan itu.