Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengisyaratkan kemungkinan revisi perkiraan ekonomi global, dan memperingatkan Amerika Serikat dan China agar tidak kembali menyulut perang dagang yang dapat melemahkan pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona.
Mengutip Reuters Sabtu (9/5), berbicara dalam sebuah acara virtual yang diselenggarakan oleh European University Institute, Kritalina Georgieva mengatakan bahwa data ekonomi di banyak negara baru-baru ini di bawah perkiraan pesimistis IMF untuk kontraksi ekonomi sebesar 3% pada tahun 2020.
Baca Juga: IMF sepakat berikan bantuan US$ 643 juta ke Ekuador
"Dengan tidak adanya solusi medis segera, sayangnya skenario yang lebih buruk mungkin terjadi untuk beberapa negara," jelas Georgieva.
"Tidak diketahui tentang perilaku virus ini yang mengaburkan cakrawala proyeksi."
IMF memproyeksikan ekonomi global terkontraksi 3% dan akan menandai penurunan paling curam sejak depresi hebat tahun 1930-an. IMF memperkirakan rebound sebagian akan terjadi pada tahun 20201, tetapi mengingatkan bahwa hasilnya bisa jauh lebih buruk, tergantung pada arah pandemi.
Amerika Serikat, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia terpukul oleh lockdown yang bertujuan menahan penyebaran virus. Data pemerintah AS yang dirilis Jumat (8/5) menunjukkan tingkat pengangguran melonjak jadi 14,7% pada April. Gedung Putih menyatakan pengangguran dapat mencapai 20% pada Mei.
Presiden Donald Trump mengancam akan menghukum China karena penanganan virusnya dengan memberlakukan tarif baru, dan pada Jumat mengungkapkan ia dapat mengakhiri kesepakatan perdagangan fase satu antara AS-China.
Pejabat tinggi perdagangan AS dan China pada Jumat mengatakan mereka akan terus maju dengan menerapkan kesepakatan dagang awal, tetapi pengamat mengatakan pembelian barang-barang AS yang dijanjikan China jauh dari harapan untuk memenuhi tujuan peningkatan pembelian China menjadi US$ 77 miliar dari jumlah pembelian tahun 2017.