kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.732   22,00   0,13%
  • IDX 8.387   20,93   0,25%
  • KOMPAS100 1.163   3,82   0,33%
  • LQ45 846   3,50   0,41%
  • ISSI 292   0,65   0,22%
  • IDX30 444   2,20   0,50%
  • IDXHIDIV20 511   1,37   0,27%
  • IDX80 131   0,37   0,28%
  • IDXV30 138   0,11   0,08%
  • IDXQ30 141   0,48   0,34%

India Mulai Tinggalkan Minyak Rusia, Ganti Pasokan Emas Hitam dari Negara-Negara Ini


Rabu, 12 November 2025 / 08:19 WIB
India Mulai Tinggalkan Minyak Rusia, Ganti Pasokan Emas Hitam dari Negara-Negara Ini
ILUSTRASI. Dua perusahaan kilang minyak India membeli total 5 juta barel minyak mentah dari Amerika Serikat, Irak, dan Uni Emirat Arab (UEA) di pasar spot.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dua perusahaan kilang minyak India membeli total 5 juta barel minyak mentah dari Amerika Serikat, Irak, dan Uni Emirat Arab (UEA) di pasar spot, sebagai langkah mencari alternatif atas minyak Rusia.

Menurut laporan Reuters yang mengutip sumber industri tanpa nama, Hindustan Petroleum Corp. membeli 2 juta barel minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan 2 juta barel minyak jenis Murban untuk pengiriman Januari.

Sementara itu, Mangalore Refinery and Petrochemicals membeli 1 juta barel minyak jenis Basra Medium dari Irak, juga untuk pengiriman Januari.

Melansir Oilprice.com, langkah pencarian pasokan alternatif ini dilakukan setelah pemerintahan Donald Trump bulan lalu menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan energi besar Rusia, Rosneft dan Lukoil, yang selama ini menyumbang separuh ekspor minyak Rusia dan menjadi pemasok penting bagi India.

Sanksi tersebut memicu kepanikan di pasar energi global, di mana para pembeli minyak bergegas mengamankan pasokan sebelum aturan mulai berlaku pada 21 November, sekaligus mencari celah hukum agar tetap bisa membeli minyak Rusia dengan harga diskon.

Baca Juga: Moskow Siap Bahas Tuduhan Uji Nuklir Rahasia dengan Washington

Sementara itu, Bloomberg melaporkan pergerakan mencurigakan dari dua kapal tanker yang telah masuk daftar sanksi Uni Eropa dan Inggris. Kedua kapal tersebut melakukan transfer minyak antar kapal di lepas pantai India pekan lalu. 

Salah satu kapal, Ailana, telah berlabuh tanpa aktivitas selama beberapa minggu sebelum transfer dilakukan. Setelah pemindahan, kapal penerima, Fortis, melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Kochi di India, sedangkan Ailana kembali berlayar menuju Rusia.

Dalam berita lain yang masih terkait, Presiden India Droupadi Murmu menyatakan bahwa perusahaan minyak dan gas India tengah mencari kerja sama jangka panjang dengan perusahaan energi Angola.

Tonton: AS Desak G7 dan Uni Eropa Kenakan Tarif Bagi China dan India karena Beli Minyak Rusia

“Peran Angola sangat penting bagi keamanan energi India. India adalah pembeli utama minyak dan gas Angola. Kami ingin membangun kontrak pembelian jangka panjang serta investasi di sektor energi dan mineral penting,” ujar Murmu saat kunjungan kenegaraan ke negara Afrika Barat tersebut.

Kesimpulan:

India tengah mempercepat diversifikasi sumber minyaknya untuk mengurangi ketergantungan pada Rusia setelah sanksi AS terhadap raksasa energi Rosneft dan Lukoil. Pembelian besar dari AS, Irak, dan UEA menandakan perubahan strategi energi India menuju pasokan yang lebih beragam dan aman. Namun, aktivitas mencurigakan kapal tanker di perairan India menunjukkan bahwa celah perdagangan minyak Rusia masih dimanfaatkan. Di sisi lain, India juga memperluas kerja sama energi dengan Angola sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

Selanjutnya: Rekomendasi Tablet 1 Jutaan: Pilih Motopad 60 Lite dengan Layar Full HD Super Jernih

Menarik Dibaca: Naik Tinggi, Berikut Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Rabu (12/11)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×