Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Sementara itu pada Rabu (25/11/2020), China menyatakan berencana untuk membeli batubara termal senilai 1,467 miliar dollar AS, sekitar Rp 20 triliun, dari Indonesia tahun depan. Hal itu terungkap dalam kesepakatan perdaangan antara Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) dengan China Coal Transportation and Distribution.
"Diharapkan terjadi peningkatan ekspor batubara ke China sebesar 200 juta ton di tahun mendatang. Jumlah target yang disepakati akan ditinjau setiap tahun," demikian pernyataan dari APBI.
Indonesia, negara pengekspor batubara termal terbesar di dunia, telah menggunakan jalur diplomatik untuk mempromosikan penjualan batubara di Asia Tenggara, terutama ke Vietnam, setelah ekspor ke China melambat.
Baca juga: Kenapa antibiotik harus dihabiskan? Yuk kenali manfaat antibiotik
Batubara termal merupakan batubara yang akan digunakan untuk pembangkit listrik. Impor batubara termal yang dilakukan China dari Indonesia turun 24,5 persen dalam 10 bulan pertama tahun 2020 menjadi 86,88 juta ton, dibandingkan dengan 115,03 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Arifin Tasrif di DPR hari Senin mengatakan, produksi batubara Indonesia pada periode Januari hingga Oktober tahun ini mencapai 459 juta ton. Sementara konsumsi batubara domestik pada periode yang sama mencapai 109 juta ton.
Menteri Arifin mengatakan target konsumsi batubara domestik tahun ini di Indonesia mencapai 155 juta ton. China larang tujuh produk Australia Batubara merupakan satu dari tujuh produk ekspor Australia yang kabarnya menjadi sasaran larangan oleh Pemerintah China di tengah meningkatnya ketegangan hubungan kedua negara.