Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Harga konsumen di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan moderat pada Februari 2025, dengan kenaikan biaya perumahan yang sebagian diimbangi oleh tarif tiket pesawat yang lebih murah.
Hal ini memberi ruang bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan pekan depan, sambil memantau dampak ekonomi dari perang dagang.
Namun, efek positif dari laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (12/3) ini mungkin hanya bersifat sementara.
Baca Juga: Harga Emas Stabil di US$2.915,66 Rabu (12/3), Pasar Fokus pada Data Inflasi AS
Data ini belum mencerminkan dampak tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump, yang telah meningkatkan ekspektasi inflasi di kalangan konsumen dan mendorong para ekonom merevisi proyeksi inflasi mereka.
Pasar saham AS mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir akibat kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Perang dagang diperkirakan akan meningkatkan harga dalam laporan inflasi mendatang," kata Chris Low, Kepala Ekonom di FHN Financial.
"The Fed masih berada dalam posisi wait-and-see karena ketidakpastian harga, tetapi peluang untuk pemotongan suku bunga tahun ini meningkat setelah laporan hari ini."
Laporan menunjukkan bahwa CPI naik 0,2% bulan lalu, kenaikan terkecil sejak Oktober, setelah melonjak 0,5% pada Januari.
Hampir setengah dari kenaikan CPI berasal dari kenaikan 0,3% biaya perumahan, termasuk tarif hotel dan motel, setelah naik 0,4% pada Januari.
Sebaliknya, harga tiket pesawat turun 4,0%, mengindikasikan permintaan yang melemah akibat pengurangan belanja oleh konsumen dan korporasi.
Sementara itu, harga bensin turun 1,0% karena perlambatan ekonomi global mengurangi permintaan minyak.
Baca Juga: Suramnya Prospek Bisnis Global Akibat Tarif Baru Trump
Harga makanan naik 0,2% setelah meningkat 0,4% di bulan sebelumnya, dengan harga bahan pangan seperti buah, sayuran, minuman non-alkohol, dan produk susu cenderung stabil.
Namun, harga telur melonjak 10,4% akibat wabah flu burung yang memicu kelangkaan pasokan.
Harga telur yang menjadi perhatian utama masyarakat terkait inflasi naik 58,8% secara tahunan di Februari.
Secara keseluruhan, CPI tahunan meningkat 2,8% dalam 12 bulan hingga Februari, setelah naik 3,0% di Januari.
Para ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan bulanan sebesar 0,3% dan kenaikan tahunan sebesar 2,9%.
Dalam tiga bulan terakhir hingga Februari, CPI meningkat dengan laju tahunan sebesar 4,3%, tetap di atas target inflasi 2% yang ditetapkan oleh The Fed.