Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Inflasi atau indeks harga konsumen Tiongkok naik lebih lambat pada bulan Oktober 2024. Sementara deflasi harga produsen semakin dalam, bahkan saat Pemerintah Tiongkok menggandakan kebijakan stimulus untuk menopang ekonominya yang sedang lesu.
Tiongkok meluncurkan paket 10 triliun yuan atau setara US$ 1,4 triliun pada Jumat (8/11) untuk meringankan beban "utang tersembunyi" pemerintah daerah, daripada langsung menyuntikkan uang ke dalam ekonomi.
Indeks harga konsumen atau inflasi Tiongkok naik tipis 0,3% bulan lalu dari tahun sebelumnya, melambat dari kenaikan 0,4% pada bulan September dan terendah sejak Juni, demikian data dari Biro Statistik Nasional pada Sabtu (9/11). Inflasi ini meleset dari estimasi kenaikan 0,4% dalam jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.
Baca Juga: Trump Menang, Saham-saham China yang Terafiliasi dengan Tesla Melonjak
Inflasi tersebut turun 0,3% bulan ke bulan, dibandingkan dengan hasil yang tidak berubah pada bulan September dan di bawah perkiraan penurunan 0,1%.
Indeks harga produsen turun 2,9% secara tahunan di bulan Oktober, lebih dalam dari penurunan 2,8% di bulan September, dan di bawah penurunan yang diharapkan sebesar 2,5%.