Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Inflasi konsumen Australia naik paling tajam dalam lebih dari dua tahun pada kuartal III-2025, didorong oleh peningkatan biaya perumahan dan perjalanan, menurut data yang dirilis Biro Statistik Australia (ABS) pada Rabu (29/10/2025).
Lonjakan inflasi inti yang jauh di atas perkiraan tersebut menandakan bahwa peluang pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Australia (RBA) dalam waktu dekat semakin kecil.
Baca Juga: Israel Serang Gaza: Gencatan Senjata AS Retak, 26 Tewas
Data menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) meningkat 1,3% secara kuartalan, melampaui ekspektasi pasar sebesar 1,1%.
Secara tahunan, inflasi naik ke 3,2% dari 2,1% pada kuartal sebelumnya, sebagian karena efek basis rendah dan dampak subsidi energi terhadap harga.
Lebih mengkhawatirkan lagi, ukuran utama inflasi inti, yakni trimmed mean CPI, melonjak 1,0% secara kuartalan, jauh di atas perkiraan 0,8% dan target RBA yang hanya mengharapkan sekitar 0,6%.
Baca Juga: Harga Minyak Turun 2% Selasa (28/10): Cermati Sanksi Rusia dan Rencana Produksi OPEC+
Secara tahunan, inflasi inti meningkat ke 3,0% dari 2,7%, menjadi percepatan pertama sejak mencapai puncak 6,8% pada akhir 2022.
Kenaikan tajam ini memperkuat pandangan bahwa RBA kemungkinan akan menahan suku bunga acuan lebih lama, mengingat tekanan harga yang kembali meningkat meskipun tanda-tanda perlambatan ekonomi mulai muncul.













