kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.649   19,00   0,11%
  • IDX 8.088   -4,46   -0,06%
  • KOMPAS100 1.127   2,43   0,22%
  • LQ45 826   3,33   0,41%
  • ISSI 283   -0,21   -0,07%
  • IDX30 434   1,20   0,28%
  • IDXHIDIV20 502   3,74   0,75%
  • IDX80 127   0,71   0,56%
  • IDXV30 137   0,92   0,67%
  • IDXQ30 139   -0,02   -0,02%

Inflasi Inti Australia Melonjak Kuartal III, Peluang Pemangkasan Suku Bunga Menipis


Rabu, 29 Oktober 2025 / 07:55 WIB
Inflasi Inti Australia Melonjak Kuartal III, Peluang Pemangkasan Suku Bunga Menipis
ILUSTRASI. Teller menghitung mata uang Dollar Australia (AUD). Inflasi konsumen Australia naik paling tajam dalam lebih dari dua tahun pada kuartal III-2025, didorong oleh peningkatan biaya perumahan dan perjalanan, menurut data yang dirilis Biro Statistik Australia (ABS) pada Rabu (29/10/2025). KONTAN/Baihaki/3/1/2009


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Inflasi konsumen Australia naik paling tajam dalam lebih dari dua tahun pada kuartal III-2025, didorong oleh peningkatan biaya perumahan dan perjalanan, menurut data yang dirilis Biro Statistik Australia (ABS) pada Rabu (29/10/2025).

Lonjakan inflasi inti yang jauh di atas perkiraan tersebut menandakan bahwa peluang pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Australia (RBA) dalam waktu dekat semakin kecil.

Baca Juga: Israel Serang Gaza: Gencatan Senjata AS Retak, 26 Tewas

Data menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) meningkat 1,3% secara kuartalan, melampaui ekspektasi pasar sebesar 1,1%.

Secara tahunan, inflasi naik ke 3,2% dari 2,1% pada kuartal sebelumnya, sebagian karena efek basis rendah dan dampak subsidi energi terhadap harga.

Lebih mengkhawatirkan lagi, ukuran utama inflasi inti, yakni trimmed mean CPI, melonjak 1,0% secara kuartalan, jauh di atas perkiraan 0,8% dan target RBA yang hanya mengharapkan sekitar 0,6%.

Baca Juga: Harga Minyak Turun 2% Selasa (28/10): Cermati Sanksi Rusia dan Rencana Produksi OPEC+

Secara tahunan, inflasi inti meningkat ke 3,0% dari 2,7%, menjadi percepatan pertama sejak mencapai puncak 6,8% pada akhir 2022.

Kenaikan tajam ini memperkuat pandangan bahwa RBA kemungkinan akan menahan suku bunga acuan lebih lama, mengingat tekanan harga yang kembali meningkat meskipun tanda-tanda perlambatan ekonomi mulai muncul.

Selanjutnya: Awas! Air Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Dampaknya untuk Kesehatan Tubuh

Menarik Dibaca: Nikmati Roti'O Cuma Rp 1.000 dengan Promo Roti'O x ShopeePay sampai 31 Oktober




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×