Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
2. Pengelolaan
Mengevaluasi siapa yang menjalankan bisnis adalah bagian penting lainnya dari strategi investasi Buffett. Buffett menyadari bahwa CEO memiliki pengaruh besar terhadap cara suatu organisasi dikelola.
Buffett menggunakan surat tahunannya kepada pemegang saham untuk memuji para manajer yang menurutnya melakukan pekerjaan luar biasa, terkadang ketika dia bahkan tidak memiliki saham di bisnis mereka.
Di masa lalu, Buffett telah mengidentifikasi Jeff Bezos dari Amazon dan CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon sebagai CEO yang hebat.
“Sulit untuk membayar lebih kepada CEO sebuah perusahaan raksasa yang benar-benar luar biasa. Namun spesies ini langka,” tulis Buffett dalam suratnya pada tahun 2005.
3. Harga
Kriteria terakhir yang digunakan Buffett dalam mengevaluasi potensi investasi mungkin adalah yang paling penting. Yaitu, harga.
Buffett telah lama menganut teori “investasi nilai”, meskipun ia dan rekannya Charlie Munger berpendapat bahwa istilah tersebut berlebihan karena semua investasi cerdas adalah investasi nilai: mendapatkan lebih dari yang Anda bayarkan.
Baca Juga: 7 Rahasia Para Miliarder Dunia Raih Kesuksesan dalam Karir & Bisnis, Catat Apa Saja
Awalnya, Buffett membeli investasi yang memiliki banyak masalah namun harganya sangat rendah sehingga dapat mengatasi tantangan yang dihadapi bisnis. Cara ini dikenal dengan sebutan pendekatan “puntung cerutu”, karena mirip dengan menemukan puntung cerutu tua di tanah yang masih tersisa satu atau dua isapan secara gratis.
Seiring berkembangnya Berkshire, semakin sulit bagi Buffett untuk menemukan penawaran yang salah harga. Sehingga dia tertarik untuk membayar harga yang wajar untuk bisnis yang unggul.