kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Ini Aksi Presiden Tiongkok Xi Jinping di Tengah Pemberlakuan Tarif Donald Trump


Senin, 14 April 2025 / 09:13 WIB
Ini Aksi Presiden Tiongkok Xi Jinping di Tengah Pemberlakuan Tarif Donald Trump
ILUSTRASI. Pada Senin (14/4/2025), Presiden China Xi Jinping akan bertemu dengan para pemimpin Vietnam di Hanoi. REUTERS/Agustin Marcarian 


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HANOI. Pada Senin (14/4/2025), Presiden China Xi Jinping akan bertemu dengan para pemimpin Vietnam di Hanoi.

Mengutip Reuters, Xi memulai lawatan tiga negara ke Asia Tenggara, yang bertujuan untuk mempererat hubungan dengan beberapa negara tetangga terdekat Tiongkok di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Kunjungan tersebut, yang direncanakan selama berminggu-minggu, dilakukan saat Beijing menghadapi bea masuk AS sebesar 145%. 

Sementara itu, Vietnam sedang merundingkan pengurangan tarif AS yang mengancam sebesar 46% yang seharusnya berlaku pada bulan Juli setelah moratorium global berakhir.

Xi akan mengunjungi Vietnam dari tanggal 14 hingga 15 April, dan Malaysia serta Kamboja dari tanggal 15 hingga 18 April. 

Xi terakhir kali mengunjungi Kamboja dan Malaysia masing-masing sembilan dan 12 tahun yang lalu.

Kunjungan Xi ke Hanoi, yang kedua dalam waktu kurang dari 18 bulan, bertujuan untuk mengonsolidasikan hubungan dengan tetangga strategis yang telah menerima investasi Tiongkok bernilai miliaran dolar dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca Juga: Perang Tarif Trump Berkobar, Ini Kerugian yang Bakal Dialami Samsung dan Vietnam

Pasalnya, produsen yang berbasis di Tiongkok pindah ke selatan untuk menghindari tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump yang pertama.

Wakil Perdana Menteri Vietnam Bui Thanh Son mengatakan pada hari Sabtu (12/4/2025), kedua negara yang dipimpin Komunis tersebut akan menandatangani sekitar 40 perjanjian di berbagai sektor.

Dia juga bilang, Hanoi ingin meningkatkan kerja sama di bidang perkeretaapian, perdagangan pertanian, dan ekonomi digital dan hijau.

Tidak jelas apakah perjanjian tersebut akan mengikat dan memerlukan komitmen finansial.

Vietnam telah setuju untuk menggunakan pinjaman Tiongkok untuk membangun jalur kereta api baru antara kedua negara, dalam langkah besar membangun kepercayaan yang akan meningkatkan perdagangan dan koneksi bilateral.

Namun, belum ada perjanjian pinjaman yang diumumkan.

Baca Juga: Dolar AS Mulai Stabil Senin (14/4) Pagi, Pasar Masih Waspadai Volatilitas Tarif



TERBARU

[X]
×