Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara itu, seorang peserta lain yang dinyatakan positif usai menghadiri tabligh akbar merasa kecewa karena pemerintah tak membatalkan acara tersebut.
"Kami agak kecewa bahwa wabah ini telah disalahkan sepenuhnya pada kami. Pandangan itu tak adil, tak ada larangan pertemuan kami. Sekarang saya khwatir karena saya positif" kata Karim (44) kepada Reuters.
Negara Asia Tenggara lainnya, Brunei Darussalam juga mengonfirmasi kasus pertamanya pada 9 Maret setelah seorang pria berusia 53 tahun kembali dari Malaysia untuk menghadiri acara tablig akbar.
Sejauh ini 50 dari 56 kasus di Brunei dilaporkan terkait dengan klaster tablig akbar di Malaysia, termasuk seorang bayi berusia 9 bulan, seperti dikutip dari New Straits Times.
Di Kamboja, sebanyak 13 dari 24 kasus virus corona juga berkaitan dengan acara tersebut. Tiga negara lainnya yang melaporkan kasus baru berkaitan dengan klaster tabligh akbar itu adalah Singapura dengan 5 kasus, Vietnam dan Thailand masing-masing memiliki 2 kasus.
Baca Juga: Jadi sorotan: Abaikan corona, ribuan Muslim Asia hadiri tabligh akbar di Sulsel
Baca Juga: Mulai besok, semua yang masuk ke Singapura wajib Stay-Home Notice
Sementara itu, 3 warga negara Indonesia (WNI) juga telah dinyatakan positif virus corona dan tengah dirawat di rumah sakit di Malaysia.
Kepastian itu disampaikan oleh Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah. "Betul (tiga WNI positif yang mengikuti acara tabligh akbar positif terjangkit virus corona), ketiganya kini dirawat di rumah sakit Malaysia," kata Teuku, seperti diberitakan Kompas.com (16/3).
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia hingga saat ini terus melakukan pendataan bagi WNI yang menghadiri acara itu. Diketahui, ada sekitar 700 WNI turut serta dalam acara tablig akbar tersebut. (Ahmad Naufal Dzulfaroh)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Negara-Negara yang Konfirmasi Kasus Baru Virus Corona dari Tabligh Akbar di Malaysia".