kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini saham-saham perusahaan AS yang ambruk akibat virus corona


Selasa, 28 Januari 2020 / 11:17 WIB
Ini saham-saham perusahaan AS yang ambruk akibat virus corona
ILUSTRASI. Pusat kota Wuhan yang sepi akibat virus corona


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona terus menyerang berbagai sektor ekonomi, termasuk saham-saham produk konsumen, seperti sektor makanan, minuman, perhotelan dan produk pakaian yang berada di bursa saham Amerika Serikat (AS).

Selasa (28/1), analis Wall Street mengeluarkan peringatan tentang pengecer, restoran dan hotel yang berpotensi mengalami kerugian akibat wabah ini. Sebab, beberapa bisnis mereka terpaksa ditutup setelah jumlah korban tewas di China terus bertambah, hingga menembus 100 orang dengan 4.515 orang positif terinfeksi virus corona.

Disebutkan, saham merek global seperti Estee Lauder dan Nike, di mana porsi pendapatan dari China mencapai 17% dari total pendapatannya menjadi salah satu yang paling terdampak. 

Saham Nike anjlok 1,7% dan Estee Lauder ambruk 4% pada Senin (27/1). investor memilih melepas sahamnya karena kekhawatiran kontaminasi corona yang semakin luas.

Baca Juga: Cetak rekor tertinggi dalam enam tahun, emas spot stabil di US$ 1.581,77 per ons troi  

Industri pakaian lainnya yang memiliki usaha besar di China seperti perusahaan Coach and Kate Spade, Tapestry, Tommy Hilfiger, Calvin Klein, PVH dan Vans juga diproyeksikan akan terdampak. 

Analis Credit Suisse Michael Binetti mengatakan, dampak corona bagi usaha ritel bisa lebih buruk daripada wabah SARS yang berlangsung pada 2002-2003, karena banyak dari brand tersebut yang kini lebih bergantung pada konsumen China. 

"China sekarang memiliki pendapatan yang jauh lebih besar untuk merek global. Tingkat pertumbuhan penjualan ritel di China sempat melambat sekitar setengahnya selama puncak penyebaran virus SARS," katanya. 

Sementara industri perhotelan, China juga membatasi perjalanan bagi setidaknya 35 juta orang di 15 kota. Perusahaan hotel Amerika Serikat (AS) yang memiliki usaha di China adalah Marriott, Hilton dan Hyatt Hotels juga tak lepas dari koreksi. Di mana saham perusahaan perhotelan jeblok, rata-rata jatuh lebih dari 6% masing-masing dalam lima sesi terakhir perdagangan Wall Street. 

Menurut Deutsche Bank, saham kasino juga terpukul karena kunjungan ke wilayah China di Makau turun 60% dari tahun ke tahun hingga hari ketiga liburan Tahun Baru Imlek. Saham Wynn Resorts, Las Vegas Sands dan MGM Resorts International semua di bawah tekanan pada awal pekan ini dan turun hingga 8%. 

Baca Juga: Virus corona menumbangkan Wall Street

Sedangkan, usaha restoran yang terdampak karena pembatasan perjalanan dan penutupan paksa juga merasakan. McDonald's, Starbucks, dan Yum China sudah menutup beberapa tokonya di China sebagai himbauan pejabat setempat. 

Para analis khawatir, pendapatan jangka pendek perusahaan bakal terpapar wabah corona. "Kami memperkirakan Starbucks memiliki dampak terbesar yang diukur dengan persentase dari pendapatan sistem WW dan pendapatan operasional, diikuti oleh McDonald's dan Domino," kata Matthew DiFrisco, analis Guggenheim (Kiki Safitri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saham McDonald's hingga Nike Rontok akibat Virus Corona".




TERBARU

[X]
×