Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara industri perhotelan, China juga membatasi perjalanan bagi setidaknya 35 juta orang di 15 kota. Perusahaan hotel Amerika Serikat (AS) yang memiliki usaha di China adalah Marriott, Hilton dan Hyatt Hotels juga tak lepas dari koreksi. Di mana saham perusahaan perhotelan jeblok, rata-rata jatuh lebih dari 6% masing-masing dalam lima sesi terakhir perdagangan Wall Street.
Menurut Deutsche Bank, saham kasino juga terpukul karena kunjungan ke wilayah China di Makau turun 60% dari tahun ke tahun hingga hari ketiga liburan Tahun Baru Imlek. Saham Wynn Resorts, Las Vegas Sands dan MGM Resorts International semua di bawah tekanan pada awal pekan ini dan turun hingga 8%.
Baca Juga: Virus corona menumbangkan Wall Street
Sedangkan, usaha restoran yang terdampak karena pembatasan perjalanan dan penutupan paksa juga merasakan. McDonald's, Starbucks, dan Yum China sudah menutup beberapa tokonya di China sebagai himbauan pejabat setempat.
Para analis khawatir, pendapatan jangka pendek perusahaan bakal terpapar wabah corona. "Kami memperkirakan Starbucks memiliki dampak terbesar yang diukur dengan persentase dari pendapatan sistem WW dan pendapatan operasional, diikuti oleh McDonald's dan Domino," kata Matthew DiFrisco, analis Guggenheim (Kiki Safitri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saham McDonald's hingga Nike Rontok akibat Virus Corona".