Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Blok ini memberlakukan undang-undang tahun ini untuk menghapus minyak kelapa sawit dari bahan bakar terbarukan pada tahun 2030 karena kaitan komoditas dengan deforestasi. Ia juga membahas peningkatan peraturan tentang makanan yang menjadi sumber utama pendapatan industri kelapa sawit.
Baca Juga: Kuala Lumpur tawarkan diskon, India borong CPO Malaysia ketimbang Indonesia
Melansir Reuters, Malaysia yang notabene merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar kedua, tahun ini meluncurkan hubungan masyarakat global dan upaya lobi untuk meningkatkan citra minyak sawit, terutama di Eropa.
Kampanye ini disebarkan oleh platform yang mengatakan mereka mewakili petani skala kecil tetapi diciptakan dan dijalankan oleh perusahaan hubungan masyarakat yang disewa oleh lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mempromosikan minyak kelapa sawit.
Indonesia dan Malaysia telah meningkatkan penggunaan biodiesel di dalam negeri untuk meningkatkan konsumsi minyak sawit.
Baca Juga: Bahan baku berkurang, Apolin desak pemerintah kembali terapkan pungutan ekspor CPO
Malaysia meningkatkan proporsi minyak sawit yang digunakan dalam biodiesel menjadi 10% dari 7% Desember lalu, dan bertujuan untuk mengimplementasikan program 'B20' dengan kandungan minyak sawit 20% tahun depan.
Tan juga mengatakan, Malaysia akan mulai mengimplementasikan program B20 secara bertahap mulai awal tahun depan, dan akan bertujuan untuk memperkenalkan B30 dalam beberapa tahun ke depan.