kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.506   142,00   0,87%
  • IDX 7.638   -128,59   -1,66%
  • KOMPAS100 1.068   -19,44   -1,79%
  • LQ45 771   -12,28   -1,57%
  • ISSI 264   -3,34   -1,25%
  • IDX30 401   -5,66   -1,39%
  • IDXHIDIV20 469   -4,55   -0,96%
  • IDX80 117   -1,58   -1,33%
  • IDXV30 130   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   -1,14   -0,87%

Ini Tanggapan Keras Rusia Saat Mendengar Ancaman Sanksi Trump


Selasa, 09 September 2025 / 06:47 WIB
Ini Tanggapan Keras Rusia Saat Mendengar Ancaman Sanksi Trump
ILUSTRASI. Kremlin menyatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia tidak berpengaruh. REUTERS/Maxim Shemetov


Sumber: Time | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kremlin menyatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia "tidak berpengaruh". 

Pernyataan ini dikeluarkan Rusia saat menanggapi ancaman Presiden AS Donald Trump yang menyatakan kesiapannya untuk memberlakukan tindakan tambahan terhadap Moskow menyusul serangan baru-baru ini terhadap Ukraina.

"Sanksi adalah agenda yang didukung oleh rezim Kyiv dan negara-negara Eropa. Mereka melakukan segalanya untuk membawa Washington ke dalam orbit mereka dan memberlakukan sanksi ini," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada jurnalis Rusia Alexander Yunashev pada Senin pagi, dalam sebuah wawancara yang dibagikan melalui Telegram.

Mengutip Time, menanggapi pernyataan Trump di luar Gedung Putih pada hari Minggu, Peskov menambahkan: "Akan lebih baik bagi kami untuk mencapai tujuan kami dan memastikan keamanan kami melalui metode politik dan diplomatik, tetapi ketika hal ini tidak mungkin dilakukan karena kurangnya timbal balik, kami melanjutkan Operasi Militer Khusus (SVO)."

Pembicaraan sanksi yang kembali mengemuka muncul setelah Rusia melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap Ukraina sejak invasi negara itu pada tahun 2022. 

Lebih dari 800 pesawat nirawak dan 13 rudal dilaporkan diluncurkan, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari 44 lainnya.

Baca Juga: Perang Ukraina Memanas, Trump Isyaratkan Sanksi Fase Kedua untuk Rusia

Serangan tersebut menghantam sejumlah bangunan tempat tinggal di Kyiv, serta kantor pusat pemerintahan, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Minggu.

Utusan Khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengatakan bahwa Rusia tampaknya meningkatkan ketegangan lewat serangan terbarunya.

"Serangan itu bukan sinyal bahwa Rusia ingin mengakhiri perang ini secara diplomatis," simpul Kellogg. 

Dia menambahkan bahwa Trump sedang berupaya menghentikan perang ini.

"Pembunuhan seperti itu sekarang, ketika diplomasi sesungguhnya bisa saja sudah dimulai sejak lama, merupakan kejahatan yang disengaja dan perpanjangan perang. Telah berulang kali dikatakan di Washington bahwa sanksi akan menyusul penolakan untuk berunding," bantah Zelensky.

Baca Juga: Menkeu AS OptimistisTekanan Ekonomi Bisa Paksa Rusia ke Meja Perundingan




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×