Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Arus modal ventura melihat penurunan yang lebih curam di kedua arah di tengah pengawasan regulasi yang lebih besar dari Amerika Serikat dan kekhawatiran investor bahwa pasar teknologi China terlalu panas, kata laporan itu.
Baca Juga: Amerika Serikat mulai distribusikan remdesivir untuk mengobati pasien corona
Pandemi bisa menjadi peluang bagi AS dan China untuk bekerja sama, kata laporan itu. Akan tetapi, kian memanasnya persaingan ekonomi dan pertempuran sistem politik sistemik terus membebani hubungan ketika kedua pemerintah terlibat dalam permainan saling menyalahkan.
Investasi Tiongkok di AS sempat memuncak pada 2016 di tengah serbuan kesepakatan luar negeri yang ambisius. Regulator sejak itu memperketat kontrol atas apa yang mereka sebut sebagai investasi luar negeri "irasional".
Baca Juga: Tensi tinggi, China disebut bakal menambah hulu ledak nuklir hingga seribu buah
"Kedua negara masih jauh dari kata terpisahkan. Akan tetapi, garis tren tidak menunjuk ke arah yang benar," kata Stephen Orlins, presiden Komite Nasional Hubungan AS-China, dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan itu.
Menurut laporan tersebut, kampanye presiden AS juga dapat meningkatkan risiko serangan balik terhadap investasi China.