Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Irak menandatangani perjanjian prinsip dengan perusahaan minyak asal Amerika Serikat, Chevron, untuk menggarap proyek Nassiriya yang mencakup empat blok eksplorasi serta pengembangan lapangan minyak yang sudah berproduksi.
Hal ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani pada Selasa (19/8/2025).
Baca Juga: Perusahaan Patungan TPIA Tuntaskan Akuisisi Chevron Chemicals di Singapura
Kesepakatan ini menandai langkah baru Irak dalam menarik kembali investasi perusahaan minyak internasional setelah periode panjang di mana banyak perusahaan asing hengkang.
Dalam dua tahun terakhir, pemerintah Irak berhasil memperbaiki syarat kontrak dan menarik raksasa energi seperti TotalEnergies (Prancis) dan BP (Inggris) dengan total investasi lebih dari US$50 miliar.
Frank Mount, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Korporat Chevron, menyatakan optimismenya terhadap kerja sama tersebut.
“Dengan rekam jejak dan keahlian Chevron dalam mengembangkan proyek minyak dan gas, kami memiliki sumber daya, pengalaman, dan teknologi untuk membantu Irak mengembangkan sumber daya energi baru,” ujarnya.
Baca Juga: AS Siap Longgarkan Sanksi, Chevron Kembali Operasikan Ladang Minyak di Venezuela
Fokus di Nassiriya, Provinsi Dhi Qar
Sejak 2021, National Oil Company (NOC) Irak telah diberi mandat untuk bernegosiasi dengan Chevron terkait pengembangan ladang minyak di Nassiriya, provinsi Dhi Qar, bagian selatan Irak.
Kementerian Minyak saat itu menargetkan pembangunan proyek besar di sektor minyak, gas, dan injeksi air dengan kapasitas awal produksi 600.000 barel per hari dalam tujuh tahun sejak dimulainya pengerjaan.
Sudani menegaskan pemerintah kini mengadopsi pendekatan baru dalam berurusan dengan perusahaan minyak global, khususnya investor asal AS.
Baca Juga: Shell dan Chevron Segera Kembali Garap Hulu Migas di Indonesia
“Pemerintah Irak berkomitmen menciptakan iklim investasi yang mendukung masuknya perusahaan besar untuk mempercepat pengembangan sektor energi nasional,” kata kantor perdana menteri dalam pernyataannya.