Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Iran kembali memberi peringatan kepada Amerika Serikat (AS). Sebuah kantor berita Iran yang dekat dengan Garda Revolusi Iran melaporkan, Sabtu (16/5), akan ada dampak jika AS bertindak "seperti perompak" terhadap pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela.
Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan kepada Reuters pada Kamis (14/5) bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil sebagai tanggapan atas pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela yang dilanda krisis.
Iran dan Venezuela, dua negara anggota OPEC, saat ini tengah di bawah sanksi AS.
Baca Juga: AS ancam kembalikan semua sanksi bila PBB tidak perpanjang embargo senjata ke Iran
Pejabat pemerintahan Trump menolak menentukan langkah-langkah yang akan ditimbang. Tetapi beberapa opsi akan disajikan kepada Trump.
"Jika Amerika Serikat, seperti halnya perompak, berniat menciptakan rasa tidak aman di perairan internasional, itu akan mengambil risiko berbahaya dan itu tentu tidak akan hilang tanpa dampak," tulis kantor berita Iran, Nour yang dikutip Reuters.
Setidaknya satu kapal tanker Iran yang membawa bahan bakar yang dimuat di pelabuhan Iran telah berlayar ke Venezuela, menurut data pelacakan kapal dari Refinitiv Eikon. Pengiriman bahan bakar ini dapat membantu mengurangi kelangkaan bensin akut di Venezuela.
"Venezuela dan Iran adalah dua negara merdeka yang telah dan akan terus memiliki hubungan dagang satu sama lain," kata juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei seperti dikutip oleh situs web berita YJC.
“Kami menjual barang dan membeli barang sebagai imbalan. Perdagangan ini tidak ada hubungannya dengan orang lain,” tandas Rabiei.
Baca Juga: Donald Trump dan Raja Saudi perkuat hubungan pertahanan di tengah ketegangan
Kapal tanker berbendera Iran Clavel melewati Terusan Suez pada Rabu (14/5) setelah memuat bahan bakar pada akhir Maret di pelabuhan Bandar Abbas Iran.
"Berita yang diterima dari sumber informasi menunjukkan bahwa Angkatan Laut AS telah mengirim empat kapal perang dan Boeing P-8 Poseidon dari skuadron VP-26 ke wilayah Karibia," tulis Nour.
Venezuela sangat membutuhkan bensin dan produk bahan bakar olahan lainnya untuk menjaga negara berfungsi di tengah keruntuhan ekonomi di bawah Presiden sosialis Nicolas Maduro.
Venezuela memproduksi minyak mentah tetapi infrastrukturnya telah lumpuh selama krisis ekonomi.
Baca Juga: Corona di Iran: Teheran buka masjid, cabut larangan perjalanan antar kota