kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Iran Resmi Matikan Kamera Pengawas Nuklir PBB, Pengayaan Nuklir akan Ditingkatkan


Kamis, 09 Juni 2022 / 10:24 WIB
Iran Resmi Matikan Kamera Pengawas Nuklir PBB, Pengayaan Nuklir akan Ditingkatkan
ILUSTRASI. Produksi minyak di ladang minyak Soroush di Teluk Persia, Iran, 25 Juli 2005.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Iran, pada hari Rabu (8/6), mengumumkan akan segera mematikan dua kamera milik pengawas nuklir PBB dan akan meningkatkan upaya pengayaan uraniumnya.

Pengumuman ini disampaikan Iran hanya beberapa jam sebelum pemungutan suara tertutup di markas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terkait nasib nuklir Iran ditentukan. 

"Sejauh ini, IAEA tidak hanya tidak berterima kasih atas kerja sama ekstensif Iran, tetapi juga menganggapnya sebagai kewajiban. Mulai hari ini, otoritas terkait telah memerintahkan agar kamera pengintai dari Online Enrichment Monitor (OLEM) dimatikan," ungkap TV pemerintah Iran.

Baca Juga: Brasil Mulai Berdialog dengan IAEA soal Kepemilikan Kapal Selam Nuklir

Dilansir dari Reuters, IAEA tidak memiliki akses ke data yang dikumpulkan oleh kamera tersebut atau OLEM selama lebih dari satu tahun. Badan pengawas nuklir PBB tersebut berharap akan mendapatkan akses ke data yang ada di Iran itu di kemudian hari.

Pada pertemuan IAEA hari Rabu, dewan yang datang dari 35 negara dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang mengkritik Iran. Resolusi ini diajukan oleh Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris.

Hanya Rusia dan China yang menentang resolusi tersebut.

Baca Juga: Pengawas Nuklir PBB Minta Iran Jelaskan Keberadaan Tiga Situs Nuklir Rahasia

Secara umum, resolusi Dewan Gubernur IAEA menyatakan keprihatinan mendalam mengenai jejak uranium yang ditemukan di tiga lokasi di Iran yang tidak dilaporkan secara resmi ke PBB. Pihak Iran pun dinilai tidak bekerja sama dengan baik karena tidak memberikan penjelasan.

Melalui resolusi tersebut, IAEA meminta Iran untuk terlibat dengan pengawas tanpa ada penundaan lagi.

Meningkatkan Pengayaan Nuklir

Iran mengecam resolusi semacam itu dan telah memperingatkan sebelumnya tentang pembalasan. Kondisi ini meningkatkan prospek keretakan lebih besar pada pembicaraan yang sudah terhenti tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.

Baca Juga: Iran Peringatkan Israel: Jangan Lakukan Gerakan Terkecil Sekalipun terhadap Kami



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×