kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Israel Gempur Gaza dengan Serangan Darat Terbesar, Warga Mengungsi Massal


Selasa, 16 September 2025 / 17:23 WIB
Israel Gempur Gaza dengan Serangan Darat Terbesar, Warga Mengungsi Massal
ILUSTRASI. Palestina bereaksi, saat asap dan api membara sementara sebuah bangunan rumah roboh setelah serangan udara Israel, di Gaza City, 7 September 2025. Israel melancarkan tahap utama serangan darat besar-besaran ke Kota Gaza pada Selasa (16/9/2025), disertai serangan udara dan artileri.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Israel melancarkan tahap utama serangan darat besar-besaran ke Kota Gaza pada Selasa (16/9/2025), disertai serangan udara dan artileri paling intens dalam dua tahun terakhir perang.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut situasi ini dengan pernyataan: “Gaza sedang terbakar.”

Seorang pejabat militer Israel mengatakan pasukan darat bergerak semakin dalam menuju pusat kota. Jumlah pasukan akan ditambah dalam beberapa hari mendatang untuk menghadapi sekitar 3.000 pejuang Hamas yang diyakini masih bertahan.

Baca Juga: Israel Gempur Gaza City, Korban Sipil Bertambah dan Warga Mengungsi

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 40 orang tewas pada awal serangan. Warga menggambarkan ledakan besar yang meluluhlantakkan menara perumahan, masjid, sekolah, dan jalan-jalan kota. 

Ribuan warga berbondong-bondong mengungsi ke selatan dengan kereta keledai, becak, kendaraan penuh sesak, atau berjalan kaki.

“Mereka menghancurkan tiang-tiang kota, memusnahkan ingatan kami,” kata Abu Tamer (70), yang mengungsi bersama keluarganya.

Meski demikian, sebagian warga tetap bertahan. “Melarikan diri sama saja menuju kematian. Jadi kami tidak pergi,” ujar Um Mohammad, warga Sabra, wilayah yang terus digempur tank dan serangan udara.

Baca Juga: Israel Gempur Gaza City, Puluhan Tewas, Tuduhan Genosida Meningkat

Pihak Israel menyebut sekitar 350.000 warga telah meninggalkan Kota Gaza, sementara hampir dua kali lipat jumlah itu masih bertahan.

Dukungan Amerika untuk Israel

Sehari sebelum eskalasi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyatakan dukungan terhadap keputusan Israel mengabaikan perundingan gencatan senjata. 

Rubio menegaskan satu-satunya jalan mengakhiri perang adalah Hamas membubarkan diri, melucuti senjata, dan membebaskan seluruh sandera.

Hamas menolak, dengan syarat pembebasan sandera hanya bisa terjadi dalam kerangka gencatan senjata permanen dan penarikan Israel dari Gaza.

Wilayah selatan yang disebut Israel sebagai zona kemanusiaan kini menampung hampir seluruh penduduk Gaza. PBB dan berbagai lembaga kemanusiaan mengecam hal ini sebagai pengusiran massal dan memperingatkan kondisi buruk akibat kekurangan makanan, obat-obatan, ruang tinggal, dan sanitasi.

Baca Juga: Israel Gempur Gaza City, Warga Diminta Tinggalkan Kota

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan tiga orang, termasuk seorang anak, meninggal karena kelaparan dalam 24 jam terakhir. Total korban akibat kelaparan mencapai 428 jiwa, sebagian besar dalam dua bulan terakhir. Israel membantah skala kelaparan itu.

Komisi Penyelidikan PBB juga menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza dan menuduh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menghasut tindakan tersebut. Israel menolak tuduhan itu sebagai palsu dan memalukan.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×