kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Israel Lanjutkan Gencatan Senjata, 26 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Balasan


Senin, 20 Oktober 2025 / 08:43 WIB
Israel Lanjutkan Gencatan Senjata, 26 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Balasan
ILUSTRASI. Palestinians react, as smoke and flames rise while a residential building collapses after an Israeli air strike, in Gaza City, September 7, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM/KAIRO. Militer Israel pada Minggu (19/10) menyatakan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza kembali diberlakukan, setelah sebelumnya dua tentaranya tewas akibat serangan militan Hamas yang memicu rentetan serangan udara balasan.

Serangan tersebut, menurut otoritas kesehatan Palestina, menewaskan sedikitnya 26 orang dan menjadi ujian terberat bagi gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat bulan ini.

Baca Juga: Messi Pegang Rekor, Ini Daftar Pemain Terbanyak Tampil di Piala Dunia

Seorang sumber keamanan Israel mengatakan, bantuan kemanusiaan ke Gaza akan kembali disalurkan mulai Senin (20/10/2025), menyusul tekanan dari Washington.

Pengiriman bantuan sempat dihentikan setelah Israel menuduh Hamas melakukan pelanggaran “terang-terangan” terhadap perjanjian gencatan senjata.

Militer Israel menyebut telah menyerang berbagai target Hamas di seluruh Gaza termasuk komandan lapangan, pejuang bersenjata, terowongan, dan gudang senjata sebagai balasan atas serangan rudal antitank dan tembakan yang menewaskan dua tentaranya.

Serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang, termasuk satu perempuan dan satu anak, menurut warga dan otoritas kesehatan setempat.

Salah satu serangan dilaporkan menghantam bekas gedung sekolah yang menampung pengungsi di Nuseirat.

Sementara itu, dua pejabat satu dari Israel dan satu dari AS menyebut utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, bersama menantunya Jared Kushner, akan berangkat ke Israel pada Senin untuk melakukan pembicaraan lanjutan.

Baca Juga: Perdana Menteri Netanyahu: Penyeberangan Perbatasan Gaza-Mesir Akan Tetap Ditutup

Sayap bersenjata Hamas mengatakan tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata dan mengaku tidak mengetahui adanya bentrokan di Rafah.

Hamas juga menegaskan belum berhubungan dengan kelompok lain di kawasan itu sejak Maret lalu.

Wakil Presiden AS JD Vance tidak menyinggung serangan udara Israel ketika ditanya tentang situasi Gaza, namun mengatakan masih ada sekitar 40 sel Hamas yang aktif dan belum ada infrastruktur keamanan yang memastikan pelucutan senjata kelompok tersebut.

“Beberapa sel mungkin akan menghormati gencatan senjata, tapi banyak juga yang tidak,” ujar Vance.

“Sebelum kita bisa memastikan Hamas benar-benar dilucuti, dibutuhkan keterlibatan negara-negara Teluk Arab untuk menegakkan hukum dan keamanan di lapangan.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia telah memerintahkan militer untuk merespons dengan tegas atas pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Hamas.

Baca Juga: Israel dan Mesir Siapkan Pembukaan Perbatasan Rafah untuk Warga Sipil Gaza

Jalan Damai Masih Panjang

Kekhawatiran bahwa gencatan senjata akan runtuh membuat sejumlah warga Palestina bergegas membeli kebutuhan pokok di pasar Nuseirat dan sebagian keluarga melarikan diri dari Khan Younis di selatan setelah wilayah itu dibombardir.

Serangan tersebut mengingatkan pada peristiwa akhir 2024, ketika Israel menanggapi pelanggaran gencatan senjata oleh sekutunya Hamas di Lebanon, Hezbollah meskipun gencatan itu kemudian bertahan relatif stabil.

Namun, hambatan besar masih membayangi upaya perdamaian di Gaza, yang sebelumnya sempat mengalami kehancuran gencatan senjata pada Maret lalu setelah dua bulan masa tenang.

Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza Tak Pengaruhi Gugatan Genosida Afrika Selatan terhadap Israel




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×