Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Dunia sedang sakit dan tidak manusiawi
Israel telah lama mendesak warga untuk meninggalkan wilayah utara Gaza, namun pasukannya tetap membombardir target-target di bagian Tengah dan Selatan daerah kantung tersebut.
Enam warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij, di pusat Jalur Gaza.
Baca Juga: Bukan Akibat Aksi Boikot Israel, Ini yang Bikin Saham MAPB Belum Direkomendasikan
Di mana tentara Israel memerintahkan warga untuk mengungsi dan pergi ke arah barat menuju kota Deir Al-Balah, kata para petugas medis.
Joudat Imad, 55 tahun, seorang ayah dari enam anak, harus meninggalkan sebuah daerah di kamp pengungsi Nusseirat di pusat Gaza setelah sebuah peta yang diterbitkan oleh tentara menandai daerah itu sebagai tempat yang harus dievakuasi.
"Saya beruntung mendapatkan tenda di Rafah," katanya kepada Reuters melalui telepon.
"Dari seorang pemilik dua bangunan menjadi pengungsi di tenda yang menunggu bantuan - itulah yang telah terjadi akibat perang brutal ini. Dunia sudah sakit dan tidak berperikemanusiaan karena tidak dapat melihat kebrutalan Israel dan tidak berdaya untuk menghentikan perang penghancuran dan kelaparan ini."
Di Rafah, di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, sebuah serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menewaskan dua orang, kata petugas medis Palestina.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan serangan terhadap salah satu basis utamanya di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Baca Juga: Apa Itu Hak Veto DK PBB? Ini 5 Negara yang Memiliki Hak Veto dalam PBB
Dikatakan bahwa seorang anak berusia 13 tahun telah ditembak mati oleh pesawat tak berawak Israel ketika berada di dalam Rumah Sakit Al-Amal.
Militer Israel telah menyatakan penyesalannya atas kematian warga sipil, namun menyalahkan Hamas yang beroperasi di wilayah padat penduduk atau menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Hamas.