kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,25   -3,11   -0.33%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Israel menyerang Hamas di Jalur Gaza karena terbangkan balon api


Rabu, 26 Agustus 2020 / 11:12 WIB
Israel menyerang Hamas di Jalur Gaza karena terbangkan balon api
ILUSTRASI. A Hamas policeman guards the destroyed office building of Hamas Prime Minister Ismail Haniyeh after Israeli air strikes in Gaza City November 17, 2012. Israeli aircraft pounded Hamas government buildings in Gaza on Saturday, including the building housing


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TEL AVIV. Pesawat tempur Israel membom sasaran Hamas di Jalur Gaza pada Rabu pagi sebagai respons terhadap warga Palestina yang meluncurkan balon pembakar ke arah Israel.

Tidak ada laporan tentang korban dalam serangan yang menurut militer Israel menargetkan infrastruktur bawah tanah milik Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza.

Baca Juga: Pertemuan Hamas-Erdogan membuat Amerika marah besar

Hamas telah mencoba menekan Israel untuk meredakan pembatasan di Gaza dan memungkinkan lebih banyak investasi, sebagian dengan membiarkan Palestina meluncurkan balon helium yang membawa bahan pembakar yang telah membakar lahan pertanian Israel selatan dalam beberapa pekan terakhir.

Mengutip Reuters, Rabu (26/8), Israel telah menyerang fasilitas Hamas hampir setiap malam selama dua minggu terakhir, dengan mengatakan tidak akan mentolerir balon tersebut.

Mengantisipasi serangan Israel setelah peluncuran balon atau roket, Hamas secara rutin mengevakuasi personel dari situsnya.

Baca Juga: Israel kembali serang Jalur Gaza, ini akibatnya

Dengan ketegangan yang tinggi, Israel telah menutup satu-satunya penyeberangan komersialnya dengan Gaza, melarang akses laut dan menghentikan impor bahan bakar ke jalur pantai, yang menyebabkan satu-satunya pembangkit listriknya ditutup minggu lalu.

Pejabat kesehatan telah menyuarakan keprihatinan bahwa penutupan pembangkit listrik dapat memperburuk wabah virus korona baru di Gaza, yang merupakan rumah bagi 2 juta warga Palestina.

Mediator dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mesir, dan Qatar telah bekerja untuk memulihkan ketenangan.




TERBARU

[X]
×