Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain risiko penggelembungan aset pun dinilai Powell masih minim, dan saat ini fokus The Fed adalah untuk memulihkan ketersediaan lapangan kerja dan kestabilan harga. “Kami fokus terhadap ekonomi riil dan tidak sama sekali mengarahkan harga aset,” katanya.
FOMC disebut Powell juga telah menerima arahan terkait kontrol imbal hasil untuk membatasi imbal hasil hingga jatuh tempo tertentu. Ini yang ditunggu Powell agar The Fed bisa meluncurkan strategi kebijakannya.
Baca Juga: Banjir terjang China Selatan, ratusan ribu orang mengungsi
The Fed sendiri baru saja mengumumkan proyeksi ekonomi kuartaanlnya, setelah alpa pada Maret lalu akibat pandemi. Semua taksiran The Fed bunga acuan akan tetap bertahan mendekati 0% hingga akhir 2021. Sementara sejumlah pemangku kebijakan lain bahkan menilai hal tersebut bakal bertahan hingga 2022.
Adapun pemerintah AS memprediksi tingkat pengangguran bakal turun menjadi 9,3% pada tiga bulan terakhir 2020 dibandingkan level 13,3% pada Mei 2020, dan kembali membaik pada level 6,5% pada 2021. Adapun PDB AS bakal merosot 6,5% tahun ini dan akan berbalik meningkat 5% pada 2021. Inflasi diperkirakan akan tetap berada di bawah target 2% hingga 2022.
Laporan penggajian pada Mei menunjukkan perbaikan juga dinilai Powell ketersediaan lapangan kerja mulai membaik. Meskipun ia mengingatkan butuh waktu lebih banyak untuk memulihkan pasar tenaga kerja.
Baca Juga: Akhirnya, India mencabut larangan ekspor obat hydroxychloroquine
“Asumsi saya akan ada angka yang signifikan terhadap orang-orang yang tidak bisa kembali ke pekerjaan lamanya, dan mungkin memang tidak akan ada pekerjaan di industri tersebut untuk beberapa lama. Butuh waktu agar orang-orang yang telah kehilangan pekerjaan tersebut kembali dapat pekerjaan,” lanjut Powell.