Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sekadar mengingatkan, melansir Reuters, sebelumnya Amerika Serikat sudah melakukan pembatasan operasi empat media China di AS. Salah satunya dengan memangkas jumlah karyawan China yang diizinkan untuk bekerja di kantor-kantor media utama milik pemerintah China. Hal ini dimaksudkan sebagai balasan terhadap Beijing karena dinilai melakukan intimidasi dan pelecehan terhadap jurnalis yang sudah berlangsung lama.
AS menilai adanya penindasan yang semakin dalam pada semua bentuk pelaporan independen di China. Pejabat AS juga mengatakan serangan Beijing terhadap kebebasan berbicara lebih buruk dibanding kondisi pada satu dekade yang lalu.
Baca Juga: China rilis film dokumenter yang menggambarkan sifat brutal serangan teroris Xinjiang
Dengan aturan ini maka mulai 13 Maret 2020, Washington membatasi jumlah karyawan Kantor Berita Xinhua, China Global Television Network, China Radio International, dan China Daily Distribution Corp yang berbasis di AS dari sebelumnya 160 orang menjadi 100 orang.
Memang sebelumnya, China mencabut visa tiga wartawan Wall Street Journal di Beijing setelah surat kabar itu menolak untuk meminta maaf atas kolom dengan tajuk berita yang menyebut Cina "orang sakit Asia yang sebenarnya".
Sebelumnya Wartawan lain dari surat kabar tersebut juga harus angkat kaki dari China pada tahun lalu usai perpanjangan visanya ditolak.