kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jeff Bezos gelontorkan Rp 28,2 triliun untuk berinvestasi teknologi iklim


Selasa, 23 Juni 2020 / 23:20 WIB
Jeff Bezos gelontorkan Rp 28,2 triliun untuk berinvestasi teknologi iklim
ILUSTRASI. Jeff Bezos, founder of Amazon and Blue Origin speaks during the JFK Space Summit, celebrating the 50th anniversary of the moon landing, at the John F. Kennedy Library in Boston, Massachusetts, U.S., June 19, 2019. REUTERS/Katherine Taylor


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perusahaan yang didirikan Jeff Bezos, Amazon mengumumkan pada hari Selasa (23/6) bahwa Amazon menggelontorkan dana modal ventura sebesar US$ 2 miliar atau setara Rp 28,2 triliun (Kurs Rp 14.100 per dolar AS) untuk mendukung perusahaan membangun teknologi berkelanjutan dan menghilangkan karbon.

CEO Amazon Jeff Bezos mengatakan, Climate Pledge Fund yang menjadi kepanjangan tangan Amazon ini akan berinvestasi di perusahaan-perusahaan di berbagai industri termasuk perusahaan transportasi dan logistik, pembangkit listrik manufaktur dan pangan serta pertanian.

Baca Juga: Jeff Bezos masih rajin berinvestasi meskipun sudah jadi orang terkaya dunia

Dana sebesar US$ 2 miliar itu baru komitmen awal dan jumlah dana ini berpeluang akan terus bertambah dari waktu ke waktu.

"Perusahaan dari seluruh dunia dari segala ukuran dan tahapan akan dipertimbangkan, mulai dari pra-produk hingga perusahaan yang sudah mapan," kata CEO Jeff Bezos dalam sebuah pernyataan seperti dilansir CNBC.

Bezos menambahkan bahwa setiap investasi prospektif akan dinilai berdasarkan potensinya untuk mempercepat jalur menuju nol karbon dan membantu melindungi planet ini untuk generasi mendatang.

Dana tersebut adalah bagian dari "Ikrar Iklim" Amazon, yang pertama kali diluncurkan oleh Bezos September lalu. Sebagai bagian dari rencana, Amazon telah berkomitmen untuk menjadi netral karbon pada tahun 2040.

Baca Juga: Cara Warren Buffett dan Masayoshi mengelola kerugian besar karena kesalahan investasi

Amazon juga berjanji untuk memenuhi tujuan dari perjanjian iklim Paris pada tahun 2040, satu dekade di depan tujuan kesepakatan Paris. Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian iklim Paris pada 2017.

Pada hari Selasa, Amazon juga mengumumkan akan beroperasi sepenuhnya pada energi bersih pada tahun 2025, yang lima tahun lebih awal dari target yang awalnya dinyatakan dalam Ikrar Iklim.

Eksekutif Amazon menghadapi tekanan dari karyawan mereka untuk mengatasi dampak lingkungan. Pada pertemuan pemegang saham tahunan Amazon pada Mei 2019 ribuan karyawan mengajukan proposal yang meminta Bezos untuk mengembangkan rencana perubahan iklim yang komprehensif dan mengurangi jejak karbonnya.

Proposal tersebut dibangun di atas surat karyawan yang diterbitkan pada bulan April 2019 yang menuduh Amazon menyumbang kepada para legislator yang menunda perubahan iklim dan mendesak perusahaan untuk beralih dari bahan bakar fosil.

Baca Juga: Bill Gates menempatkan lebih dari 60% kekayaannya dalam bentuk saham

Sejak itu, Amazon telah melakukan beberapa langkah untuk memajukan tujuannya mengandalkan energi terbarukan. Sebagai bagian dari Ikrar Iklim, Amazon setuju untuk membeli 100.000 van pengiriman listrik dari produsen kendaraan Rivian, setelah menginvestasikan US$ 440 juta di perusahaan.

Pada bulan April, Amazon menginvestasikan US 10 juta untuk membantu melestarikan atau memulihkan hutan di AS timur laut. Selain itu, Bezos pada bulan Februari menjanjikan US$ 10 miliar untuk meluncurkan Dana Bumi baru untuk memerangi perubahan iklim. Ini akan memberikan hibah kepada ilmuwan dan aktivis yang berorientasi iklim dan organisasi lain untuk "melestarikan dan melindungi dunia alami."

Baca Juga: Cara Bill Gates kelola portofolionya agar tetap jadi miliarder meski rajin beramal


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×