Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji warisan Partai Buruh Korea (Workers’ Party of Korea/WPK) dan menyerukan kesetiaan baru terhadap sosialisme dalam pidatonya menjelang peringatan 80 tahun berdirinya partai tersebut yang jatuh pada Jumat (10/10), seperti dilaporkan media pemerintah KCNA.
Menurut laporan itu, sejumlah pejabat tinggi asing dijadwalkan menghadiri perayaan besar di Pyongyang pekan ini, termasuk Perdana Menteri China Li Qiang, Ketua Partai Rusia Bersatu Dmitry Medvedev, serta Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam.
Baca Juga: Miris, Rakyat Korea Utara yang Kelaparan Dilaporkan Berburu Harimau untuk Dimakan
Pemerintah Vietnam mengonfirmasi bahwa To Lam dan delegasinya telah berangkat ke Pyongyang pada Kamis (9/10/2025), menandai kunjungan pertama pemimpin Partai Komunis Vietnam ke Korea Utara dalam hampir dua dekade.
Sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan, kedua negara diperkirakan akan menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama selama kunjungan itu.
Kim Jong Un pada Rabu (8/10) mengunjungi Museum Pendirian Partai di Pyongyang bersama sejumlah pejabat senior partai dan menyampaikan pidato yang disebut KCNA sebagai “pidato penting” untuk menghormati para pendiri dan pejuang revolusioner.
Dalam kesempatan itu, Kim memberikan penghormatan kepada kakeknya, pendiri negara sekaligus pemimpin pertama Korea Utara, Kim Il Sung, serta para pejuang anti-Jepang yang dinilainya telah meletakkan “pondasi kokoh” bagi kekuatan dan keberhasilan partai hingga kini.
Baca Juga: Balas Kunjungan Kim Jong Un, PM China Li Qiang akan Bertolak ke Korea Utara
Merefleksikan delapan dekade sejarah partai, Kim menyerukan generasi saat ini untuk memperbarui pemahaman mereka tentang “kewajiban dan tugas revolusioner” guna menuntaskan perjuangan sosialis yang telah dimulai para pendahulu mereka.
Kim juga menegaskan tekadnya untuk menjaga kemurnian ideologis dan vitalitas partai “tanpa kemunduran dan perubahan warna,” serta menyebut Museum Pendirian Partai sebagai “tempat suci” yang merepresentasikan tradisi partai.
Bulan lalu, Kim Jong Un sempat tampil bersama Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam parade militer besar di Beijing untuk memperingati 80 tahun kekalahan Jepang pada akhir Perang Dunia II, sebuah langkah yang dinilai sebagai upaya memperkuat posisi diplomatik Kim di panggung internasional.
Baca Juga: Kim Jong Un: Nuklir Tak Ditukar Sanksi AS! Dialog Boleh?
Hingga kini, Korea Utara belum mengonfirmasi apakah akan menggelar parade militer untuk memperingati hari besar tersebut.
Namun, menurut laporan Yonhap yang mengutip pejabat Korea Selatan, terdapat tanda-tanda bahwa Pyongyang tengah mempersiapkan parade militer besar untuk merayakan berdirinya Partai Buruh Korea.