Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, staf Korea Utara terlihat membersihkan secara teliti setiap benda yang disentuh oleh Kim Jong Un.
Langkah ini, menurut para analis, merupakan bagian dari protokol keamanan berlapis untuk mencegah intelijen asing mendapatkan petunjuk mengenai kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara tersebut.
Dalam sebuah video yang dibagikan jurnalis Kremlin, Alexander Yunashev, dua staf Kim Jong Un tampak menyeka sandaran kursi, pegangan tangan, meja kopi, hingga mengambil gelas minum yang digunakan Kim.
Baca Juga: Kim Ju-ae Tampil di China: Benarkah Putri Kim Jong-un Dipersiapkan Jadi Penerus?
"Setelah negosiasi selesai, staf Korea Utara dengan hati-hati menghancurkan semua jejak keberadaan Kim," tulis Yunashev di Telegram.
Protokol Rahasia: Toilet Pribadi dan Sampah Tertutup
Selain pembersihan ruangan, Kim Jong Un juga membawa toilet pribadi dalam perjalanan resminya dengan kereta hijau ikonik menuju Beijing. Menurut laporan Nikkei yang mengutip intelijen Korea Selatan dan Jepang, langkah ini bertujuan agar tidak ada sampel limbah yang bisa dianalisis oleh pihak asing.
Michael Madden, pakar kepemimpinan Korea Utara dari Stimson Center AS, menjelaskan bahwa protokol ini telah diterapkan sejak era ayah Kim, Kim Jong Il.
"Sampah, limbah, bahkan puntung rokok diamankan agar tidak jatuh ke tangan intelijen asing yang bisa menganalisis kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara," ujarnya.
Tradisi Panjang Tindakan Keamanan
Langkah-langkah ekstrem ini bukan pertama kali dilakukan. Pada KTT Hanoi tahun 2019 bersama Presiden Donald Trump, pengawal Kim dilaporkan menutup lantai kamar hotel untuk dibersihkan berjam-jam, bahkan membawa pulang kasur tempat tidur.
Baca Juga: Putin dan Kim Jong Un Adakan Pertemuan Usai Parade Militer Bersama Xi Jinping
Pada pertemuan antar-Korea 2018 dengan Presiden Moon Jae-in, pengawal Kim terlihat menyemprotkan desinfektan ke kursi dan meja sebelum Kim duduk.
Demikian pula saat bertemu Putin pada 2023, kursi yang akan dipakai Kim diseka dengan cairan pembersih, bahkan diperiksa menggunakan metal detector oleh tim keamanannya.
Alasan di Balik Kewaspadaan Ekstrem
Pengamanan berlebihan ini menegaskan betapa sensitifnya isu kesehatan Kim Jong Un. Setiap informasi medis yang bocor, seperti kondisi organ dalam, penyakit kronis, hingga jejak genetik, dapat digunakan pihak asing untuk memprediksi stabilitas politik Korea Utara.
Langkah Kim juga mencerminkan pola pikir rezim yang mengutamakan kerahasiaan mutlak, bahkan terhadap negara yang secara politik dianggap sahabat, seperti Rusia dan Tiongkok.