Sumber: Arab News,Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MAKKAH. Menjelang penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Masjidil Haram semakin memperketat pengamanan di kawasan masjid besar di Makkah, Arab Saudi, tersebut.
Awal pekan lalu, Arab Saudi resmi mengumumkan, ibadah haji 2020 tetap berlangsung, meski di tengah pandemi virus corona baru. Untuk menurunkan risiko penularan, hanya 1.000 jemaah terpilih saja yang bisa menunaikan rukun Islam kelima itu.
Arab Saudi menetapkan, puncak ibadah haji di Bukti Arafah akan jatuh pada Kamis, 30 Juli nanti. Artinya, rangkaian ritual haji sudah mulai pada Rabu, 29 Juli besok.
Saat ini, prioritas utama tim keamanan Masjidil Haram adalah untuk melindungi para jemaah agar bisa menjalankan ibadah haji dengan aman dan nyaman.
Baca Juga: Masjidil Haram akan tetap ditutup selama Idul Adha, kecuali bagi jamaah Haji
Melansir Arab News, saat ini persiapan kesehatan dan keselamatan akhir sudah final demi menyambut para jemaah haji di Makkah. Semuanya sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku di Arab Saudi dalam upaya pencegahan virus corona.
WATCH: Saudi authorities deep clean Islam’s holiest site in Mecca pic.twitter.com/oVqhSlcWZ1 — Reuters India (@ReutersIndia) July 28, 2020
Klinik berjalan, botol air Zamzam sekali pakai, dan aturan mobilisasi eamaah juga sudah siap berlaku mulai besok.
Ada lima mobil klinik yang siaga di sepanjang lokasi ibadah haji. Masing-masing lengkap dengan peralatan medis yang mumpuni, tim kesehatan khusus, dokter umum, klinik gigi, dan laboratorium.
Pemerintah Arab Saudi juga menyiapkan banyak botol sekali pakai untuk para jemaah. Nantinya, botol pendingin dan botol minum jenis lainnya yang bisa digunakan berulang akan dilarang.
Baca Juga: Dengan jemaah hanya 1.000 orang, Arab Saudi tetapkan puncak ibadah haji pada 30 Juli
Untuk mencegah keramaian dan penumpukkan jemaah, pihak Masjidil Haram sudah menyiapkan pintu masuk dan pintu keluar khusus yang berjarak.
Al Jazeera baru-baru ini melaporkan, 1.000 jemaah yang ikut serta sudah dipilih dari 160 negara berbeda. Sebelum datang ke Makkah, semuanya dipastikan sudah menjalani masa karantina.
Bahkan, saat sampai di Makkah, semua jemaah akan menggunakan gelang GPS untuk memonitor setiap pergerakannya.
Baca Juga: Rombongan pertama jamaah haji tahun 2020 tiba di Mekah
Untuk tahun ini, semua jemaah wajib menggunakan masker dan menjaga jarak sejauh 1,5 meter. Menyentuh dan mencium Ka'bah juga dilarang.
Ibadah haji tahun ini akan sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 memaksa jutaan jemaah batal menunaikan ibadah haji.
Ibadah haji dan umrah setiap tahun selalu menarik jutaan umat Muslim dari seluruh dunia untuk datang ke Arab Saudi. Ritual ibadah tersebut menghasilkan sekitar US$ 12 miliar setiap tahun.
Tahun ini, IMF memprediksikan, PDB Arab Saudi akan berkontraksi hingga 6,8% akibat pandemi virus corona yang menyebabkan hilangnya pemasukan dari ibadah haji serta penurunan harga minyak dunia.
Baca Juga: Arab Saudi akan jadi lokasi uji coba vaksin corona buatan Rusia