kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 16.070   -65,00   -0,41%
  • IDX 7.158   -100,90   -1,39%
  • KOMPAS100 1.073   -23,02   -2,10%
  • LQ45 842   -19,41   -2,25%
  • ISSI 218   -3,19   -1,44%
  • IDX30 430   -10,60   -2,41%
  • IDXHIDIV20 518   -12,61   -2,38%
  • IDX80 122   -2,72   -2,18%
  • IDXV30 127   -3,54   -2,71%
  • IDXQ30 143   -3,34   -2,28%

Jenderal Top Rusia yang Dituduh Gunakan Senjata Kimia,Tewas Akibat Bom di Moskow


Selasa, 17 Desember 2024 / 15:47 WIB
Jenderal Top Rusia yang Dituduh Gunakan Senjata Kimia,Tewas Akibat Bom di Moskow
ILUSTRASI. Seorang pria berjalan melewati sebuah kebakaran setelah penembakan, saat serangan Rusia terus berlanjut di Kharkiv, Ukraina, Jumat (25/3/2022). REUTERS/Oleg Pereverzev


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Letnan Jenderal Igor Kirillov, seorang perwira tinggi militer Rusia yang dituduh Ukraina bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia di medan perang, tewas dalam ledakan bom di Moskow, Selasa (17/12). 

Bom tersebut disembunyikan dalam skuter listrik dan meledak di dekat gedung apartemen di kawasan Ryazansky Prospekt.  

Komite Investigasi Rusia menyatakan Kirillov, yang menjabat sebagai kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia, tewas bersama seorang asistennya dalam insiden tersebut. 

Baca Juga: Kepala Pasukan Perlindungan Nuklir Rusia Tewas Terkena Bom Skuter Listrik di Moskow

Foto dari lokasi kejadian menunjukkan pintu masuk gedung hancur, puing-puing berserakan, dan dua jasad tergeletak di atas salju yang berlumuran darah.  

Pihak penyidik telah membuka kasus pidana terkait pembunuhan ini dan tengah menyelidiki kemungkinan peningkatan statusnya menjadi kasus terorisme. Sumber penegak hukum Rusia menyebutkan bom tersebut diduga sengaja ditargetkan untuk membunuh Kirillov.  

Kirillov sebelumnya menjadi sorotan setelah Ukraina mendakwanya secara in absentia atas tuduhan penggunaan senjata kimia terlarang terhadap pasukan Ukraina. 

Inggris juga menjatuhkan sanksi terhadap Kirillov pada Oktober lalu atas laporan penggunaan agen pengendali huru-hara dan zat kimia beracun di medan perang.  

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Myanmar Meningkat Menjadi 113

Rusia secara konsisten membantah tuduhan penggunaan senjata kimia dalam konfliknya dengan Ukraina. Kirillov, yang dikenal sering tampil di media pemerintah, kerap menuduh Ukraina melanggar protokol keselamatan nuklir.  

Insiden ini menambah daftar pembunuhan tokoh Rusia sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. 

Sebelumnya, sejumlah kasus serupa terjadi, termasuk pembunuhan Darya Dugina, putri ideolog nasionalis Rusia Alexander Dugin, pada 2022, serta blogger pro-perang Vladlen Tatarsky dalam pengeboman kafe pada 2023.  

Baca Juga: Sedikitnya 57 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza pada Hari Selasa (16/7)

Kirillov memimpin Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia (RKhBZ), unit khusus yang bertugas melindungi pasukan darat dalam kondisi kontaminasi radioaktif, kimia, dan biologi. 

Hingga kini, tidak ada pernyataan resmi dari Ukraina mengenai pembunuhan ini.  

Selanjutnya: Astra Infra Toll: 2,9 Juta Kendaraan Bakal Lewati Tol Tangerang - Merak Saat Nataru

Menarik Dibaca: Promo KFC Bucket Hampers Natal-Tebus Murah Ayam Rp 4.545 selama Desember 2024



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×