kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jepang akui kesulitan mengontrol peredaran ganja cair dari luar negeri


Minggu, 24 Januari 2021 / 09:30 WIB
Jepang akui kesulitan mengontrol peredaran ganja cair dari luar negeri


Sumber: Japan Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Peredaran ganja cair di Jepang rupanya makin gencar selama pandemi. Bea Cukai Tokyo melaporkan pada tahun 2020, jumlah penyitaan ganja cair naik hingga 70 kali lipat.

Jumlah penyitaan marijuana cair di Jepang terus meningkat sepanjang tahun 2020. Lonjakan ini memaksa pihak kepolisian dan bea cukai untuk lebih waspada.

Dilansir dari Japan Times, jumlah ganja cair yang disita oleh otoritas Bea Cukai Tokyo di tahun 2020 melinjak hampir 70 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Cairan terlarang ini diekstrak dari tanaman ganja dan memiliki kandungan tetrahidrokannabinol halusinogen lebih tinggi, atau THC, daripada ganja kering dan dapat digunakan dengan cara yang mirip dengan rokok elektronik.

"Banyak penggunanya adalah anak muda. Itu (ganja cair) telah digunakan secara luas selama 10 tahun terakhir," ungkap perwakilan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo kepada Jiji Press, seperti dikutip Japan Times,

Menurut Bea Cukai Tokyo, jumlah penyitaan ganja cair kira-kira sekitar 400 gram selama tahun 2019. Jumlah melonjak menjadi 9 kilogram pada paruh pertama 2020, dan naik lagi menjadi 18 kilogram hingga bulan November.

Baca Juga: Tingkat bunuh diri di Jepang melonjak usai gelombang kedua Covid-19

Meskipun terjadi lonjakan pada penyitaan ganja cair, jumlah penyitaan ganja secara umum cenderung menurun. Hal ini didoroang oleh lebih sedikitnya penumpang dan penerbangan kargo yang terjadi selama pandemi.

Petugas bea cukai mengakui bahwa ganja cair lebih sulit dideteksi daripada ganja kering. Dalam banyak kasus yang terjadi tahun lalu, ganja cair banyak ditemukan dalam botol yang disamarkan sebagai produk madu atau sejenisnya.

Pihak bea cukai juga tidak bisa memeriksa semua botol anggur yang diimpor dari luar negeri yang jumlahnya sangat baik dan sangat sulit untuk dilakukan.

"Bau ganja cair tidak sekuat ganja kering, membuatnya lebih sulit dideteksi," ungkap petugas bea cukai.

Otoritas bea cukai melihat modus penyelendupan ganja cair dari luar negeri dengan harga murah dan dijual dengan harga yang lebih tinggi ole penyelundup di Jepang.

Selanjutnya: Tim peneliti asal usul virus corona WHO akhirnya tiba di Wuhan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×