kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.700   -85,00   -0,51%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Jepang Desak China Ambil Tindakan Usai Mereka Melarang Warganya Berkunjung ke Jepang


Sabtu, 15 November 2025 / 15:41 WIB
Jepang Desak China Ambil Tindakan Usai Mereka Melarang Warganya Berkunjung ke Jepang
ILUSTRASI. Pemerintah Jepang mendesak Chna untuk mengambil langkah-langkah yang tepat setelah Beijing memperingatkan warga Tiongkok agar tidak mengunjungi Jepang. Demikian dilaporkan oleh kantor berita Kyodo. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang mendesak Chna untuk mengambil langkah-langkah yang tepat setelah Beijing memperingatkan warga Tiongkok agar tidak mengunjungi Jepang. Demikian dilaporkan oleh kantor berita Kyodo. Hal itu terjadi terkait sengketa yang sedag berlangsung atas Taiwan.

Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara mengatakan Jepang telah menyampaikan pesan tersebut kepada China dan dengan tegas memintanya untuk mengambil mengambil tindakan yang tepat.

Sebelumnya pada Jumat (14/11/2025), Tiongkok memperingatkan warganya agar tidak mengunjungi Jepang dalam pertikaian yang dipicu oleh komentar Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi. Dia mengatakan pekan lalu bahwa serangan Tiongkok terhadap Taiwan bisa menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup dan berpotensi memicu respons militer.

Baca Juga: China Ingatkan Jepang Akan Menderita Kekalahan Telak Jika Campur Tangan di Taiwan

Jepang dan Cina berbeda pendapat tentang masalah ini dan sangat penting untuk menjaga komunikasi, demikian laporan Kyodo.

Tiongkok mengklaim Taiwan diperintah secara demokratis dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau itu, yang terletak yang terletak hanya 110 km (70 mil) dari wilayah Jepang. Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing.

Para pemimpin Jepang sebelumnya telah menghindari penyebutan Taiwan ketika mendiskusikan skenario semacam itu, mempertahankan ambiguitas strategis yang juga disukai oleh sekutu utama Jepang, Amerika Serikat.

Selanjutnya: Hingga November 2025, Kerugian Akibat Scam Rp 7,3 T, Masyarakat Harus Makin Waspada

Menarik Dibaca: Hasil Kumamoto Masters 2025, Gregoria Mariska Tunjung Kembali Mencapai Laga Puncak




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×