kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Jepang Mendesak China untuk Mengambil Langkah Setelah Melarang Kunjungan ke Jepang


Sabtu, 15 November 2025 / 14:30 WIB
Jepang Mendesak China untuk Mengambil Langkah Setelah Melarang Kunjungan ke Jepang
ILUSTRASI. Jepang mendesak China untuk bertindak tepat setelah Beijing peringatkan warganya tak kunjungi Jepang, dipicu komentar PM terkait Taiwan.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang mendesak China untuk mengambil langkah-langkah yang tepat setelah Beijing memperingatkan warga China agar tidak mengunjungi Jepang, dalam perselisihan yang sedang berlangsung mengenai Taiwan, menurut laporan kantor berita Kyodo, seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/11/2025).

Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara mengatakan Jepang telah menyampaikan pesan tersebut kepada China dan mendesaknya untuk mengambil tindakan yang tepat, demikian tulis laporan tersebut. Laporan tersebut tidak mengutip pernyataan Kihara yang merinci langkah-langkah tersebut.

China pada Jumat memperingatkan warganya agar tidak mengunjungi Jepang dalam perselisihan yang dipicu oleh komentar Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi. Ia mengatakan pekan lalu bahwa serangan China terhadap Taiwan dapat menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup, yang berpotensi memicu respons militer dari Tokyo.

Baca Juga: Pengadilan Perdagangan AS Akan Mempertimbangkan Larangan Impor Apple Watch yang Baru

Menurut laporan Kyodo, Kihara mengatakan Jepang dan China berbeda pendapat mengenai masalah ini dan penting untuk menjaga komunikasi.

China mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis dan tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menguasai pulau tersebut, yang terletak hanya 110 km (70 mil) dari wilayah Jepang. Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing.

Para pemimpin Jepang sebelumnya menghindari penyebutan Taiwan secara terbuka ketika membahas skenario semacam itu, mempertahankan "ambiguitas strategis" yang juga disukai oleh sekutu keamanan utama Tokyo, Amerika Serikat.

Selanjutnya: 10 Brand Paling Merugi di 2025, Starbucks hingga Tesla & WeChat Anjlok

Menarik Dibaca: Hasil Kumamoto Masters 2025, Gregoria Mariska Tunjung Kembali Mencapai Laga Puncak


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×