Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Sesuai dengan arahan Presiden Donald Trump, pemerintah Amerika Serikat resmi merilis JFK Assassination Records atau JFK Files yang berisi catatan pembunuhan Presiden John F. Kennedy.
Dokumen ini diterbitkan pada tanggal 18 Maret 2025 situs resmi Arsip Nasional AS, archives.gov. Semua dokumen bisa diakses melalui archives.gov/research/jfk/release-2025.
Catatan pembunuhan ini dapat diakses secara online, maupun secara fisik di Arsip Nasional di College Park, Maryland.
Setidaknya ada 2.182 dokumen berisi puluhan ribu halaman dalam format .pdf yang bisa diakses secara bebas.
Di dalamnya berisi detail investigasi kasus pembunuhan John F. Kennedy pada tahun 1963. Banyak di antaranya bahkan bersifat rahasia sebelum dipublikasikan ke publik pekan ini.
Baca Juga: Aksi Boikot Tesla dan Produk Elon Musk Lain Meluas di AS
Sebagian besar berisi detail aktivitas CIA dan laporan FBI, termasuk latar belakang pelaku, Lee Harvey Oswald.
Oswald selama ini diketahui telah mengunjungi kedutaan besar Kuba dan Rusia di Mexico City sebelum pembunuhan tersebut. JFK Files mengungkap bahwa pergerakan Oswald telah lama diawasi oleh CIA.
Larry Sabato, direktur Pusat Politik di Universitas Virginia, menduga sekitar 20% dari JFK Files menunjukkan adanya ketegangan antara Presiden Kennedy dan CIA, yang juga tidak berbagi informasi intelijen dengan FBI.
"Tak satu pun organisasi saling memberi tahu apa yang mereka ketahui, dan yang terpenting dari semuanya, mereka tidak memberi tahu Secret Service. Bayangkan jika Secret Service tahu dia (Oswald) bekerja di gedung Texas Depository. Saya rasa rutenya akan diubah," kata Sabato, dikutip dari The National Desk.
Baca Juga: Politisi Prancis Menuntut Amerika Serikat Mengembalikan Patung Liberty, Apa Sebabnya?
Dokumen lain menunjukkan potongan artikel dari majalah tahun 1967, yang merinci bagaimana informan CIA Kapten Angkatan Darat John Garrett Underhill Junior meninggalkan Washington 'dengan tergesa-gesa' sehari setelah JFK ditembak.
Mengutip Metro, Underhill mengaku bahwa ada kelompok kecil dalam CIA yang bertanggung jawab atas pembunuhan sang presiden. Dirinya melarikan diri karena takut akan keselamatannya sendiri.
Kurang dari enam bulan kemudian, Underhill ditemukan tewas tertembak di apartemennya di Washington. Petugas forensik memutuskan bahwa itu adalah bunuh diri.
Pada akhirnya, Komisi Warren, yang dibentuk oleh Presiden Lyndon B. Johnson untuk melakukan investigasi, menyimpulkan bahwa Oswald bertindak sendiri dan tidak ada bukti adanya konspirasi.
Oswald adalah mantan Marinir yang membelot ke Uni Soviet sebelum pulang ke Texas.
Tonton: Zelenskiy Serukan Pemblokiran Upaya Moskow untuk Memperpanjang Perang