Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia mengusulkan agar negara-negara di Asia Tenggara yang tergabung di organisasi ASEAN segera membentuk protokol bersama penanganan wabah virus korona Covid-19.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut protokol kerjasama ini sebagai joint contac tracing and outbreak investigation, atau protokol kerjasama untuk melakukan pelacakan kontak para pasien positif virus corona Covid-19 dan investigasi wabah secara bersama-sama.
Baca Juga: Data ODP dibuka, jumlahnya sudah tembus 139.137 orang
Usulan Indonesia ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus Asean Tentang Covid-19 yang berlangsung Selasa (14/4) pagi, maupun KTT Asean Pulus 3 yakni Jepang Korea Selatan dan Amerika Serikat atau sering disebut dengan Asean Plus Tree (APT) yang digelar khusus tentang Covid-19 yang berlangsung pada Selasa (14/4) petang.
Retno menjelaskan, tujuan pembentukan protokol bersama diantara negara-negara anggota Asean dan Asean Plus Tree untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara tim penanganan wabah virus corona Covid-19 di tingkat nasional.
Baca Juga: Ini lima alasan Perppu No 1/2020 harus digugat ke Mahkamah Konstitusi
Berdasarkan catatan KONTAN, usulan Indonesia ini lantaran negara negara di kawasan Asean seperti Singapura, atau Asean Plus Tree seperti Jepang menutup akses kepada Indonesia terhadap data pasien warga negara Indonesia (WNI) positif teinfeksi virus corona Covid-19 yang ada di negara itu.
Begitu juga pasien non WNI di negara tersebut yang mereka sebut-sebut pernah mengunjungi Indonesia sebelum dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
SELANJUTNYA>>>
Penutupan akses oleh negara-negara tersebut menghambat proses investigasi di Indonesia untuk mengetahui dengan siapa saja pasien tersebut telah melakukan kontak langsung. Padahal kontak langsung itulah yang menjadi penyebab utama penularan dan merebaknya wabah virus corona Covid-19.
Karena itulah pada poin kedua, Retno menyampaikan Indonesia mengusulkan agar negara-negara Asean dan Asean Plus Tree saling berbagi informasi diantara kasus yang muncul dan travel history tersebut.
Baca Juga: Ini Pendapat Mahfud MD dan Hotman Paris soal dampak Kepres 12/2020 ke kontrak bisnis
Ketiga, meningkatkan komunikasi realitime perkembangan penyebaran dan upaya pengnganan pasien di masing-masing negara dan difasilitasi oleh Sekretariat Asean.
"Sharing information dari contact tracing pada kasus-kasus dengan risiko besar yang membawa dampak terhadap perlintasan antarnegara," katanya.
Baca Juga: Jokowi dan pemimpin ASEAN gelar KTT Khusus di tengah pandemi Covid-19, ini hasilnya
Sebagai tindak lanjut usulan teresbut Indonesia mengusulkan pembentukan kelompok kerja alias working group di tingkat Asean agar bisa bekerja cepat.
Menlu Retno menyebut Indonesia sudah mengusulkan hal ini sejak pertemuan tingkat Menteri Kesehatan dan pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Baca Juga: Hore! PNS tetap mendapatkan THR Lebaran 2020, tapi cuma eselon III ke bawah
Sebagai gambaran, pada KTT Asean Plus Tree yang berlangsung secara virtual Selasa (14/4) siang Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Presiden bersama seluruh pemimpin negara-negara Asean mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi bersama pemimpin negara China Jepang, dan Korea Selatan.
SELANJUTNYA>>>
Mitra ASEAN yang hadir di KTT virtual ini adalah Perdana Menteri China Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Jokowi menyebut penguatan kerja sama negara APT sangat penting untuk menciptakan resiliensi menangani pandemi Covid-19. Mengingat China, Jepang dan Korea Selatan termasuk negara-negara pertama yang menghadapi Covid-19, sehingga punya pengalaman menangani wabah dan perlu dibagi dengan negara-negara ASEAN.
Baca Juga: Yuk mengenal jenis masker yang pas untuk kita pakai melawan virus corona
"Pada kesempatan itu, saya mendorong agar Asean Plus Tree menguatkan kerja sama agar arus pergerakan barang tetap berjalan. Negara-negara ASEAN Plus Three harus menjamin kawasan kita tetap menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global, sekaligus jangkar ketahanan di kawasan," kata Presiden.
Baca Juga: Anies Baswedan ancam beri sanksi tegas perusahaan masih nekat beroperasi saat PSBB
Para pemimpin Asean menyadari wabah virus corona Covid-19 telah memukul ekonomi dunia, termasuk ekonomi kawasan Asean yang diprediksi hanya akan tumbuh sekitar 1% tahun ini.
SELANJUTNYA>>>
Sebagi gambaran sebelumnya kawasan Asean diprediksi mampu tumbuh hingga 4,7% sepanjang tahun.
Baca Juga: Apakah pandemi Covid-19 sudah masuk kategori force majeur? Ini kata pengamat hukum
Karena itulah, pada KTT ASEAN khusus tentang Covid-19 virtual Selasa Pagi, Jokowi menyampaikan empat pandangan terkait penanganan Covid-19.
Pertama, memutus mata rantai penyebaran virus di masing-masing negara, dan di kawasan ASEAN, dan di perbatasan.
Baca Juga: Ini aturan PSBB berkendara di Bekasi, ojek online dilarang bawa penumpang
Kedua, mencegah hambatan lalu lintas barang. Di saat kita batasi pergerakan orang, pergerakan barang tidak boleh terhambat, utamanya bahan makanan pokok, obat-obatan dan alat kesehatan. ASEAN harus memiliki pengaturan bersama lalu lintas perdagangan ini sebagai rujukan untuk menghindari melemahnya ekonomi kawasan.
Baca Juga: Chatbot Covid-19 Jatim mendapat antusias dari masyarakat Jatim
Ketiga, terkait kerja sama perlindungan warga ASEAN, kita harus memiliki komitmen melindungi warga ASEAN, termasuk para pekerja migran. Terakhir, terkait kerja sama dengan mitra ASEAN, termasuk kerja sama ASEAN dengan Jepang, Korea dan China, Jokowi menyambut baik pembuatan ASEAN Covid-19 Response Fund untuk menghadapi situasi darurat seperti saat ini.
"Kita tidak punya pilihan, kecuali menang melawan virus ini. Bersatu, bersinergi dan berkolaborasi adalah jawabannya," kata Presiden.