kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

JPMorgan Bangun Menara Raksasa di London, Investasi Capai Miliaran Pound


Kamis, 27 November 2025 / 19:57 WIB
JPMorgan Bangun Menara Raksasa di London, Investasi Capai Miliaran Pound
ILUSTRASI. JPMorgan akan bangun menara raksasa di Canary Wharf, London, investasi miliaran pound. Proyek ini ciptakan 7.800 kerja & dorong ekonomi Inggris. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Raksasa perbankan Amerika Serikat, JPMorgan, pada Kamis (27/11/2025) mengumumkan rencana pembangunan menara baru berukuran raksasa di kawasan keuangan Canary Wharf, London timur.

Investasi bernilai beberapa miliar pound sterling ini hadir setelah pemerintah Inggris menyampaikan anggaran yang berfokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi.

JPMorgan menyebut proyek tersebut diperkirakan akan memberikan kontribusi 9,9 miliar pound (US$13,1 miliar) bagi perekonomian lokal selama enam tahun termasuk biaya konstruksi serta menciptakan 7.800 lapangan kerja.

Baca Juga: Gerakan Boikot JP Morgan Menguat Setelah Strategy Terancam Keluar dari Index MSCI

Menara baru berukuran 3 juta kaki persegi (sekitar 280.000 meter persegi) ini akan memiliki luas lantai lebih dari dua kali gedung tertinggi Inggris saat ini, The Shard, yang memiliki luas sekitar 1,3 juta kaki persegi. Gedung tersebut juga akan melampaui kantor pusat global JPMorgan yang baru selesai dibangun di Park Avenue, New York, seluas 2,5 juta kaki persegi.

Seorang sumber yang dekat dengan proyek itu mengatakan biaya pembangunan diperkirakan mencapai beberapa miliar pound, sementara desain, termasuk ketinggian bangunan, masih dalam tahap finalisasi.

“Vote of Confidence” untuk Inggris Pasca-Anggaran Pemerintah

Keputusan JPMorgan untuk memperluas kehadirannya dan tetap berlokasi di Canary Wharf menjadi kemenangan besar bagi distrik finansial yang sempat mengalami tantangan mempertahankan penyewa pascapandemi COVID-19. Area ini kini mulai pulih seiring banyak perusahaan kembali mewajibkan kehadiran kerja di kantor.

JPMorgan dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling tegas mewajibkan karyawan kembali bekerja lima hari seminggu. Reuters melaporkan tahun lalu bahwa bank tersebut sedang mempertimbangkan berbagai opsi ruang kantor di London setelah kapasitas gedung 33 lantai yang saat ini ditempatinya dinilai tidak lagi memadai.

Menara baru tersebut nantinya mampu menampung hingga 12.000 karyawan, menurut pernyataan perusahaan.

Ketua dan CEO JPMorgan, Jamie Dimon, mengatakan bahwa fokus pemerintah Inggris pada pertumbuhan ekonomi menjadi faktor penting di balik keputusan perusahaan.

Baca Juga: JP Morgan Peringatkan AS Sedang Bangkrut Pelan-Pelan di Tengah Lonjakan Utang

“Prioritas pemerintah Inggris pada pertumbuhan ekonomi telah menjadi faktor yang sangat penting dalam membantu kami mengambil keputusan ini,” ujar Dimon, yang sehari sebelumnya mendukung anggaran Menteri Keuangan Rachel Reeves yang tidak menambah pajak bagi sektor perbankan.

Reeves menyebut keputusan tersebut sebagai “vote of confidence bernilai miliaran pound bagi perekonomian Inggris.”

Meski demikian, JPMorgan menegaskan bahwa realisasi investasi tetap bergantung pada kondisi bisnis di Inggris. Jika berjalan sesuai rencana, proyek ini akan menjadi salah satu kemenangan terbesar London pada era pasca-Brexit, ketika sejumlah perusahaan finansial harus memindahkan ribuan posisi ke Uni Eropa agar dapat melayani klien di blok tersebut.

Menara Baru Akan Dibangun di Tepi Sungai Thames

Proyek pembangunan akan dilakukan di atas lahan Riverside South, yang dibeli JPMorgan pada 2008 di sisi barat kawasan Canary Wharf, tepat di tepi Sungai Thames.

Pada awalnya, JPMorgan berencana membangun kantor pusat barunya di lokasi tersebut. Namun, krisis keuangan global membuat rencana itu dibatalkan, dan perusahaan memutuskan pindah ke bekas kantor Lehman Brothers.

Kapasitas gedung 1,1 juta kaki persegi itu kini tidak lagi mencukupi, seiring pertumbuhan cabang ritel bank Chase di Inggris yang bersaing dengan bank-bank lokal seperti Lloyds dan Barclays.

Gedung baru ini akan dirancang oleh Foster + Partners, biro arsitektur terkemuka yang didirikan oleh arsitek ikonik Norman Foster, yang juga merancang kantor pusat JPMorgan di New York.

CEO Canary Wharf Group (CWG), Shobi Khan, menyebut keputusan ini sebagai “momen penentu” bagi kawasan tersebut, serta memperkirakan 2025 akan menjadi tahun terbaik untuk penyewaan kantor dalam lebih dari satu dekade.

Baca Juga: JP Morgan Bakal Investasi hingga US$ 10 miliar di Perusahaan AS

Saat ini, sebagian besar pembangunan baru di Canary Wharf berfokus pada hunian, sementara tingkat kekosongan kantor di zona Docklands mencapai 15%, lebih tinggi dibanding rata-rata London yang berada di 10,4%, menurut data CoStar.

JPMorgan juga menggandeng mantan ketua CWG, George Iacobescu, sebagai penasihat. Reuters melaporkan pekan lalu bahwa Iacobescu juga membantu Dana Kekayaan Qatar (Qatar Investment Authority) dalam merancang ulang gedung kantor HSBC yang akan ditinggalkan pada 2027.

Rencana pembangunan tersebut juga mencakup taman publik, serta berbagai fasilitas bagi karyawan, termasuk teras atap, ruang kesehatan, ruang menyusui, restoran, dan kafe.

Pada hari yang sama, pesaing Wall Street, Goldman Sachs, juga mengumumkan ekspansi kantornya di Birmingham, Inggris, dengan menambah 500 pegawai untuk menggandakan jumlah tenaga kerjanya di kota tersebut dalam beberapa tahun mendatang.

Selanjutnya: Meski Turun, Permintaan Kredit Sindikasi Mulai Membaik pada Akhir Tahun 2025

Menarik Dibaca: 5 Vitamin Penghilang Flek Hitam di Wajah, Salah Satunya Vitamin B3




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×