kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,53   -6,82   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah kasus virus corona meroket 10 kali lipat, ini penyebab utamanya


Jumat, 14 Februari 2020 / 05:46 WIB
Jumlah kasus virus corona meroket 10 kali lipat, ini penyebab utamanya
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. China Daily via REUTERS


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Provinsi Hubei melaporkan lonjakan kasus dan kematian baru setelah melakukan perubahan dalam kriteria diagnostik. Reuters memberitakan, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 59.804 kasus virus corona yang dikonfirmasi pada hari Rabu - setelah lonjakan 15.152 kasus baru karena perubahan dalam kriteria diagnostik.

Komisi Kesehatan China pada hari Kamis juga mengumumkan, jumlah korban tewas mencapai 1.367 di daratan China, dan 254 kematian baru dilaporkan pada hari Rabu.

Dari infeksi baru, 14.840 dilaporkan di Hubei - pusat epidemi virus corona, hampir 10 kali lipat jumlah yang dilaporkan sehari sebelumnya.

Baca Juga: Presiden China: Kami bisa meminimalkan dampak wabah virus corona

Mengapa jumlah kasus virus corona bisa meroket?

Mengutip South China Morning Post, Provinsi Hubei melaporkan lonjakan kasus dan kematian baru yang dikonfirmasi setelah perubahan dalam kriteria diagnostik.

Kasus yang dikonfirmasi sekarang berdasarkan pada diagnosis klinis termasuk pemindaian CAT.

Komisi kesehatan Hubei mengatakan dalam pernyataan hariannya bahwa mereka telah mengubah kriteria diagnostik yang digunakan untuk mengkonfirmasi kasus, efektif Kamis. Ini berarti bahwa dokter memiliki keleluasaan lebih luas untuk menentukan pasien mana yang terinfeksi.

Baca Juga: Dampak virus corona, HSBC pangkas pertumbuhan ekonomi China jadi 4,1%

“Mulai hari ini dan seterusnya, kami akan memasukkan jumlah kasus yang didiagnosis secara klinis ke dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi sehingga pasien dapat menerima perawatan tepat waktu,” kata otoritas kesehatan. Sebelumnya, pasien hanya dapat didiagnosis dengan tes kit, yang mengalami kekurangan pasokan di seluruh negeri.

Tong Zhaohui, wakil presiden Rumah Sakit Beijing Chaoyang, mengatakan langkah itu sejalan dengan pedoman diagnostik terbaru Komisi Kesehatan Nasional untuk memasukkan diagnosis klinis, menggunakan pemindaian CAT dan tes lainnya.

“Ketika dokter mendiagnosis pneumonia, mereka hanya bisa mendapatkan etiologi penyakit 20% hingga 30% pada saat itu. Kita harus mengandalkan diagnosis klinis 70% hingga 80%. Meningkatkan diagnosis kasus-kasus klinis akan membantu kami membuat penilaian tambahan tentang penyakit ini,” katanya kepada media televisi milik pemerintah China CCTV.

Baca Juga: Virus corona masih membayangi harga minyak

Virus hidup ditemukan dalam kotoran

Sebuah tim yang dipimpin oleh penasihat medis senior China dan pakar Sars, Zhong Nanshan telah mendeteksi virus corona langsung dari kotoran pasien.

Zhao Jincun, wakil direktur State Key Laboratory untuk Penyakit Pernafasan, mengatakan pada hari Kamis bahwa virus itu diisolasi dari pasien yang terinfeksi parah oleh sebuah laboratorium di Rumah Sakit Afiliasi Kelima Universitas Sun Yat-sen.

Baca Juga: Jadi pusat virus corona, Vietnam isolasi satu desa berpenduduk 10.000 jiwa

Zhao mengatakan sebuah tim yang dipimpin oleh ahli epidemiologi Li Lanjuan membuat temuan serupa, menunjukkan bahwa virus corona dapat ditularkan dengan cara yang berbeda. Tetapi Zhao mengatakan masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk menunjukkan apakah virus corona baru dapat ditularkan dari orang ke orang melalui feses.

Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng mengatakan tes dan strain yang diisolasi dari kotoran pasien menunjukkan bahwa virus corona dapat terus bereproduksi dalam sistem pencernaan.

Namun dia mengatakan sebagian besar transmisi terjadi melalui tetesan dan kontak.

Baca Juga: Berita duka, Jepang laporkan kematian pertama pasien virus corona

Pasien pertama meninggalkan rumah sakit sementara

People's Daily memberitakan, rumah sakit sementara China sudah memperbolehkan pulang kelompok pasien pertamanya.

Di antara orang-orang yang meninggalkan Rumah Sakit Huoshenshan - fasilitas yang dibangun dalam 10 hari - adalah seorang wanita yang dirawat di rumah sakit selama sembilan hari.

Baca Juga: Perluas edukasi soal Covid-19, IDI dan Good Doctor sebarkan info via konsultasi darin

“Orang tidak perlu khawatir. Anda hanya perlu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda untuk memerangi penyakit ini,”katanya dalam rekaman yang diposting online. "Aku benar-benar berterima kasih kepada staf medis ... tanpamu, aku tidak akan hidup hari ini."

Seorang perawat yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa staf medis bekerja berjam-jam untuk memanfaatkan persediaan peralatan secara terbatas.

Baca Juga: Delapan lagi terjangkit virus corona, total kasus di Singapura jadi 58

“Kami memiliki alat pelindung dalam jumlah terbatas, jadi kami harus memakainya setidaknya tujuh hingga delapan jam,” katanya. "Kami akan terus memakainya dan bekerja selama mungkin sehingga kami tidak membuang apa pun."




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×