Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tong Zhaohui, wakil presiden Rumah Sakit Beijing Chaoyang, mengatakan langkah itu sejalan dengan pedoman diagnostik terbaru Komisi Kesehatan Nasional untuk memasukkan diagnosis klinis, menggunakan pemindaian CAT dan tes lainnya.
“Ketika dokter mendiagnosis pneumonia, mereka hanya bisa mendapatkan etiologi penyakit 20% hingga 30% pada saat itu. Kita harus mengandalkan diagnosis klinis 70% hingga 80%. Meningkatkan diagnosis kasus-kasus klinis akan membantu kami membuat penilaian tambahan tentang penyakit ini,” katanya kepada media televisi milik pemerintah China CCTV.
Baca Juga: Virus corona masih membayangi harga minyak
Virus hidup ditemukan dalam kotoran
Sebuah tim yang dipimpin oleh penasihat medis senior China dan pakar Sars, Zhong Nanshan telah mendeteksi virus corona langsung dari kotoran pasien.
Zhao Jincun, wakil direktur State Key Laboratory untuk Penyakit Pernafasan, mengatakan pada hari Kamis bahwa virus itu diisolasi dari pasien yang terinfeksi parah oleh sebuah laboratorium di Rumah Sakit Afiliasi Kelima Universitas Sun Yat-sen.
Baca Juga: Jadi pusat virus corona, Vietnam isolasi satu desa berpenduduk 10.000 jiwa
Zhao mengatakan sebuah tim yang dipimpin oleh ahli epidemiologi Li Lanjuan membuat temuan serupa, menunjukkan bahwa virus corona dapat ditularkan dengan cara yang berbeda. Tetapi Zhao mengatakan masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk menunjukkan apakah virus corona baru dapat ditularkan dari orang ke orang melalui feses.
Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng mengatakan tes dan strain yang diisolasi dari kotoran pasien menunjukkan bahwa virus corona dapat terus bereproduksi dalam sistem pencernaan.
Namun dia mengatakan sebagian besar transmisi terjadi melalui tetesan dan kontak.
Baca Juga: Berita duka, Jepang laporkan kematian pertama pasien virus corona