kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah pilot asing di China kian berkurang, apa penyebabnya?


Senin, 16 Desember 2019 / 11:13 WIB
Jumlah pilot asing di China kian berkurang, apa penyebabnya?
ILUSTRASI. Nama : Bandara Internasional Shanghai Pudong ;Negara : ChinaLuas Area : 3.350 Ha ;Kapasitas : Menampung 4,3 juta penumpang;Keterangan : - Bandar Udara Internasional Pudong Shanghai adalah bandar udara internasional terbesar di Shanghai, Republik Rakyat Ti


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JUMLAH pilot asing di China yang biasanya mudah mendapat gaji US$ 300.000 ditambah berbagai tunjangan bakal berkurang. Pelarangan terbang Boeing 737 Max oleh pemerintah kepada maskapai pasca insiden di Indonesia dan Ethiopia jadi alasannya.

Reuters, Minggu (15/12) melaporkan sejumlah maskapai China telah mulai menghentikan perekrutan terhadap pilot asing sembilan bulan pasca insiden. China sendiri merupakan salah satu pembeli terbesar Boeing 737 Max, 20% armada global pesawat tersebut kini mangkrak di hanggar.

Maskapai di China sendiri kini memang masih mengupah para pilot asing, khususnya dari AS dengan harga tinggi. Namun larangan terbang bagi Boeing 737 Max memang sedikit banyak mempengaruhi rata-rata upah yang diterima pilot asing di China.

Apalagi tanpa adanya batas waktu pelarangan yang jelas rekrutmen pilot asing di China jelas bakal berkurang signifikan, cuma segelintir maskapai yang masih melakukan rekrutmen.

Baca Juga: Kencang, laju pertumbuhan industri China bulan lalu yang tercepat

“Kami memantau sejumlah maskapai tengah menghentikan prose rekrutmen mereka. Beberapa maskapai bahkan membatalkan pesanan Bpeing 737 Max,” kata Andre Allard, Presiden Direktur AeroPersonnel Global Inc perusahaan rekrutmen khusus industri aviasi.

Pertumbuhan kelas menengah China tercatat memang jadi salah satu faktor tumbuhnya industri penerbangan negara tirai bambu ini. Mereka sering melakukan plesiran lokal, dan Boeing 737 Max jadi pilihan untuk penerbangan-penerbangan tersebut.

Sayangnya, pilot asli China kurang mumpuni menerbangkan Boeing 737 Max. Ini yang bikin jumlah pilot asing di China membludak. Pada 2016, jumlah pilot asing di China telah mencapai 1.000 orang, dua kali lipat dibandingkan jumlah pada 2010.

Perusahaan rekrutmen industri penerbangan lainnya Wasinc International menjelaskan, secara umum pelarangan Boeing 737 Max terbang juga memukul pasar tenaga kerja penerbangan China.

Baca Juga: Kesepakatan dagang bikin ekspor AS ke China melonjak hampir dua kali lipat




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×