Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jutaan rumah tangga di Amerika Serikat (AS) tidak akan menerima paket stimulus Covid -19 senilai US$ 1,9 triliun. Alasannya, mereka sudah lebih dulu menerima bantuan di masa Presiden Donald Trump.
Di pihak lain, bantuan stimulus pada masa Presiden Biden hanya akan diberikan kepada individu dengan penghasilan kurang dari US$ 80.000, atau pasangan dengan pendapatan kurang dari US$ 160.000.
Menurut analisa pajak American Enterprise Institute Kyle Pomerleau memperkirakan hampir 9 juta rumah tangga akan mendapatkan bantuan langsung kali ini. Institut Kebijakan Perpajakan dan Ekonomi menghitung bantuan tersebut membantu 11,8 juta orang dewasa dan 4,6 juta lebih anak-anak.
Namun 200 juta orang dewasa dan 80 juta anak-anak masih akan melihat apa saja manfaat yang akan diperoleh. "Untuk 60% orang Amerika terbawah yaitu orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan. Pada dasarnya tidak akan ada perbedaan sama sekali," kata analis ITEP Steve Wamhoff.
Baca Juga: AS: China satu-satunya yang mampu gabungkan kekuatan ekonomi, militer, dan teknologi
Selain itu, mereka menilai penentuan batas bawah tersebut akan mengurangi biaya antara US$ 13 miliar dan US$ 20 miliar atau sekitar 1% dari total bantuan. Sekitar 162 juta rumah tangga menerima pembayaran pada tahap pertama.
Senat dari partai Demokrat akan membuka debat pembatasan RUU paket stimulus paling cepat Rabu. Dengan pemungutan suara terakhir untuk pengesahan pada akhir pekan ini.
Dengan total biaya lebih dari US$ 400 miliar, bantuan langsung tersebut merupakan salah satu elemen terbesar dalam paket bantuan yang juga membayar vaksin dan persediaan medis untuk memerangi pandemi Covid-19. Kemudian mengalokasikan ratusan miliar dolar untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi Amerika.