Sumber: BBC | Editor: Ahmad Febrian
Tingkat kematian kelompok pasien Covid-19 adalah hydroxychloroquine 18% dan chloroquine 16,4%. Sedangkan pasien yang tidak mengonsumsi hydroxychloroquine dan chloroquine 9%. Adapun tingkat kematian pasien yang diberikan hydroxychloroquine dan chloroquine, digabungkan dengan antibiotik, bahkan lebih tinggi. Para peneliti memperingkatkan, hydroxychloroquine sebaiknya tidak diberikan di luar uji klinis.
Ketika diikonfirmasi mengenai kajian Lancet ini, Koordinator Gugus Tugas Gedung Putih Penanganan Virus Corona,Deborah Birx mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS alias FDA sudah sangat jelas mengutarakan kerisauan mengenai penggunaan hydroxychloroquine sebagai obat pencegahan virus corona atau perawatan pasien Covid-19. Sementara Marcos Espinal, Direktur Organisasi Kesehatan Pan American yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menekankan tidak ada uji klinis yang pernah merekomendasikan hydroxychloroquine sebagai obat penanganan pasien Covid-19,
Beberapa hari lalu, berbicara di Gedung Putih, Trump mengatakan kepada wartawan ia mulai minum obat malaria dan lupus baru-baru ini. "Aku mengkonsumsinya selama sekitar 1,5 pekan sekarang dan aku masih di sini, aku masih di sini," katanya dalam sebuah pengumuman yang mengejutkan. Ketika ditanya apa bukti manfaat positif hydroxychloroquine, Trump berkata: "Ini bukti saya: Saya mendapat banyak panggilan positif tentang hal itu."