Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pada Kamis (26/12/2024), Kantor Kepresidenan Taiwan menggelar latihan simulasi darurat pertama serangan China yang melibatkan lembaga pemerintah di luar angkatan bersenjata.
Latihan ini mensimulasikan eskalasi militer dengan Tiongkok di tengah ancaman baru dari Beijing.
Mengutip Reuters, puluhan lembaga pemerintah pusat dan daerah serta kelompok sipil berpartisipasi dalam latihan selama tiga jam tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh sumber Reuters yang meminta identitasnya dirahasiakan karena sensitivitas masalah tersebut.
Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan ancaman militer, termasuk pengerahan besar-besaran pasukan angkatan laut bulan ini dan aktivitas militer harian di dekat Taiwan.
Menurut sejumlah pejabat yang mengetahui pertemuan tersebut kepada Reuters, latihan perang yang diadakan di dalam Kantor Kepresidenan di Taipei dipimpin oleh Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Joseph Wu.
Baca Juga: Taiwan Memblokir kesepakatan Foodpanda oleh Uber Senilai US$ 950 Juta
Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah Taiwan untuk membangun kapasitasnya dalam menghadapi keadaan darurat mulai dari bencana hingga konflik militer bagi kantor-kantor pemerintah dan masyarakat sipil.
Latihan tersebut mensimulasikan skenario termasuk peperangan zona abu-abu "intensitas tinggi" Tiongkok serta saat pulau itu "di ambang konflik" untuk menguji kesiapan respons oleh kantor-kantor pemerintah Taiwan dan masyarakat sipil.
Dalam jumpa pers di Kantor Kepresidenan pada Kamis malam, Menteri Dalam Negeri Liu Shyh-fang mengatakan pemerintah bermaksud untuk melatih lebih dari 50.000 relawan di seluruh pulau pada tahun depan yang mampu melakukan respons darurat termasuk kapasitas pertolongan pertama.
Baca Juga: Kini, Warga AS Bisa Menikmati Perjalanan Bebas Visa ke China Selama 10 Hari
Liu mengatakan pemerintah berharap untuk melibatkan sektor publik seperti pengemudi taksi dan petugas keamanan untuk meringankan beban lembaga pemerintah selama keadaan darurat.
Berbagai lembaga pemerintah juga diminta untuk membangun sistem cadangan dan membuat rencana pemulihan yang cepat setelah penutupan, katanya.
Presiden Lai Ching-te mengatakan Taiwan "berpacu dengan waktu" untuk membangun kapasitasnya dalam melawan bencana dan meningkatkan pencegahannya terhadap musuh yang menyerang.
"Perdamaian dan stabilitas di gugus pulau pertama secara kolektif ditantang oleh negara-negara otoriter," kata Lai seperti dikutip dalam sebuah pernyataan dari kantornya, meskipun ia tidak menyebutkan nama negara tertentu.
Tonton: AS Beri Lebih Banyak Bantuan Militer Terbaru untuk Taiwan, China: Amerika Bermain Api
Gugus pulau pertama adalah kumpulan kepulauan yang membentang dari Indonesia dalam lengkungan timur laut hingga Jepang, meliputi Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Kantor Urusan Taiwan di China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
China telah menggelar dua putaran latihan besar di sekitar Taiwan tahun ini untuk menekan Taipei. Satu Latihan digelar pada bulan Mei dan satu lagi pada bulan Oktober, yang masing-masing dijuluki "Joint Sword - 2024A" dan B.