Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - OTTAWA. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, pemerintah AS seharusnya tidak menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan China. Kecuali, jika pakta itu juga menjamin pembebasan dua warga Kanada yang ditahan Beijing.
Kedua pria asal Kanada itu ditangkap secara terpisah pada Desember 2018 lalu, tak lama setelah polisi di Vancouver menahan Chief Financial Officer Huawei Technologies Co Ltd Meng Wanzhou berdasarkan surat perintah penangkapan AS. Kedua orang Kanada itu menghadapi dakwaan keamanan negara.
Trudeau menyatakan, Kanada telah bekerjasama dengan AS dalam upaya untuk meyakinkan China guna membebaskan kedua warga negaranya: pengusaha Michael Spavor dan mantan diplomat Michael Kovrig.
Baca Juga: Tidak ada nego lagi, AS dan China teken kesepakatan dagang awal Januari 2020
"Kami mengatakan, Amerika Serikat seharusnya tidak menandatangani perjanjian final dan lengkap dengan China yang tidak menyelesaikan masalah Meng Wanzhou dan dua warga Kanada," kata Trudeau kepada stasiun televisi Quebec TVA, Kamis (19/12), seperti dikutip Reuters.
Tidak jelas, apakah Trudeau merujuk pada kesepakatan perdagangan fase satu antara China dan AS yang belum ditandatangani, atau perjanjian yang lebih lengkap.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Kamis (19/12), mengatakan, Washington dan Beijing akan menandatangani pakta perdagangan fase satu pada awal Januari 2020. Sebab, perjanjian itu sudah kelar sepenuhnya.
Baca Juga: Perang dagang mereda, China bebaskan tarif impor atas enam produk asal AS
Joseph Crook, juru bicara Kedutaan Besar AS di Ottawa, menyebutkan, Washington sangat prihatin dengan penangkapan kedua warga Kanada oleh China.
"Presiden Donald Trump dan pejabat senior lainnya telah menyerukan pembebasan dua orang Kanada yang ditahan dalam pertemuan tingkat tertinggi dengan Pemerintah China," katanya melalui e-mail kepada Reuters.