Sumber: Investopedia | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett kembali menarik perhatian dunia investasi setelah perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway, dilaporkan menyimpan cadangan kas mencapai US$ 344 miliar.
Jumlah ini bukan hanya rekor baru bagi perusahaannya, tetapi juga lebih besar daripada kas gabungan sejumlah raksasa teknologi dunia.
Mengutip dari Investopedia, Buffett bukan sedang menghindari pasar saham, melainkan menerapkan strategi klasiknya: menunggu waktu yang tepat ketika valuasi pasar kembali rasional.
Baca Juga: Langit-Langit Kaca Pecah: Jepang Segera Miliki PM dan Menkeu Perempuan Pertama
Pendekatan ini menunjukkan konsistensi filosofi investasi Buffett yang menekankan disiplin, kesabaran, dan manajemen risiko yang kuat.
Kas Raksasa di Tengah Pasar Mahal
Berkshire Hathaway kini memegang kas lebih besar dibandingkan lima perusahaan publik terbesar di Amerika Serikat, seperti Apple, Microsoft, Alphabet, Amazon, dan NVIDIA. Padahal, kapitalisasi pasar kelima perusahaan itu jauh lebih besar.
Fenomena ini menggambarkan betapa berharganya posisi likuid dalam menghadapi pasar yang sedang dinilai terlalu tinggi. Saat banyak investor tergoda membeli saham dengan harga premium, Buffett memilih menahan diri agar tidak terjebak dalam euforia pasar.
Menunggu Peluang yang Layak
Buffett menilai bahwa sebagian besar saham saat ini berada pada level harga yang tidak menarik. Rasio harga terhadap pendapatan (P/E ratio) indeks S&P 500 berada di kisaran 30, jauh di atas median historisnya sekitar 17,9.
Buffett memandang kondisi ini sebagai sinyal kewaspadaan. Dengan valuasi pasar setinggi itu, risiko koreksi meningkat.
Karena itu, ia memilih menahan kas sebagai bentuk kesiapan untuk membeli aset berkualitas ketika harga kembali turun ke level wajar.
Baca Juga: Saat Harga Turun, Vanguard, Blackrock dan Manulife Pungut Saham MTEL, Ini Kata Analis
Cadangan Kas sebagai Benteng Pertahanan
Selain sebagai amunisi untuk peluang investasi, kas raksasa tersebut juga berfungsi sebagai asuransi keuangan bagi Berkshire Hathaway.
Buffett menegaskan bahwa cadangan kas merupakan “fondasi utama dalam manajemen risiko perusahaan”.
Dengan dana tunai sebesar itu, Berkshire mampu menghadapi gejolak ekonomi global tanpa harus menjual aset pentingnya.
Ketika pasar dilanda krisis, posisi kas besar memungkinkan perusahaan mengambil langkah strategis, seperti membeli aset bernilai tinggi dengan harga murah.
Filosofi: Takut Saat Orang Serakah
Prinsip terkenal Buffett, “Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful”, kembali tercermin dalam keputusannya menimbun kas.
Saat banyak investor memandang pasar saham masih menjanjikan keuntungan, Buffett justru berhati-hati.
Strateginya sederhana namun kuat: hindari membeli ketika harga terlalu tinggi, dan bersiaplah membeli ketika kepanikan melanda.
Mengutip dari Investopedia, Buffett percaya bahwa kesabaran adalah senjata utama dalam meraih hasil jangka panjang yang berkelanjutan.
Pelajaran untuk Investor Individu
Meskipun jumlah kas Buffett jauh melampaui kapasitas investor individu, prinsip dasarnya tetap relevan. Memiliki sebagian portofolio dalam bentuk likuiditas seperti kas, deposito, atau reksa dana pasar uang bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga fleksibilitas.
Strategi ini dapat diterapkan dengan cara menyisihkan sebagian dana investasi untuk menghadapi koreksi pasar.
Dengan begitu, ketika harga saham atau aset lain turun signifikan, investor memiliki ruang untuk membeli dengan harga yang lebih menarik.
Tonton: PDIP Puji Kinerja Prabowo: Penjaga Perdamaian Dunia
Risiko Menyimpan Terlalu Banyak Kas
Namun, strategi ini juga memiliki konsekuensi. Jika pasar terus naik tanpa mengalami koreksi besar, menahan kas terlalu lama dapat menyebabkan kehilangan peluang keuntungan. Buffett pun menyadari hal ini, tetapi tetap memprioritaskan keamanan jangka panjang dibandingkan keuntungan jangka pendek.
Strategi Buffett bukan soal memprediksi waktu pasar, melainkan menjaga agar modal tetap siap digunakan saat peluang muncul. Dengan cara itu, ia tidak perlu bergantung pada spekulasi atau tren sesaat.
Keputusan Warren Buffett menimbun kas hingga ratusan miliar dolar mencerminkan keyakinan kuat pada prinsip kehati-hatian dan kesabaran. Di tengah pasar yang dinilai mahal, menunggu waktu yang tepat menjadi langkah strategis, bukan kelemahan.
Bagi investor, pesan utamanya jelas: disiplin dalam menilai valuasi, siapkan cadangan kas untuk menghadapi ketidakpastian, dan jangan terburu-buru mengejar keuntungan. Karena dalam investasi, keberhasilan sering datang kepada mereka yang tahu kapan harus menunggu.